“Floatovoltaic”: Siap Berinvestasi Pada Energi Bayu Terapung

Mirekel – Pemanfaatan energi surya sebagai energi baru terbarukan sudah berkembang pesat. Posisi panel surya yang awalnya berada di permukaan suatu lahan merambah menjadi dapat diinstal di atap rumah masyarakat. Diversifikasi panel surya masih terus terjadi. Panel surya yang dipasang di permukaan air pun kini menjadi pangsa baru dalam pasar energi terbarukan. 

Bagaimana dengan energi angin atau energi bayu yang menggunakan turbin besar dan tinggi menjulang? Ternyata, energi angin tidak ingin kalah dari energi surya. Kini, penelitian dan pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu dikembangkan pada area perairan.

 Baca Juga : Menilik Sisi Lain Penilaian ESG: Apa Benar Menjadi Solusi?

Apakah Bisa Mendirikan Turbin Angin di Badan Air?

Berbeda dengan panel surya, turbin angin memiliki ukuran yang besar dan tinggi. membayangkannya dipasang di permukaan air agaknya tidak mudah. Secara umum, terdapat 3 desain struktur untuk mendirikan turbin angin di badan air.

Sumber: Joshua Bauer (NREL)

Terdapat jenis Spar-buoy. Struktur ini menggunakan tabung silinder yang memiliki berat tertentu sehingga dapat mengapungkan turbin dengan tegak. Turbin angin bagaikan menggunakan pelampung. Jenis struktur yang kedua yaitu Semi-submersible. Jenis struktur ini paling banyak digunakan dan direncanakan digunakan untuk proyek-proyek mendatang. Jenis platform ini bisa digunakan pada badan air yang dangkal hingga dalam. Hal ini mengingat akan sulit jika turbin angin harus ditancapkan di dasar laut yang sangat dalam. Platform Semi-submersible akan diikat dengan tali yang tertambat pada dasar laut.

Struktur ketiga disebut Tension-leg. Seperti namanya, turbin akan memiliki kaki dan dihubungkan dengan tali penambat vertikal. Masing-masing jenis struktur memiliki karakternya masing-masing. Penggunaannya disesuaikan dengan kasus yang dihadapi oleh badan air yang akan digunakan sebagai lokasi turbin. Turbin angin di badan air masih memerlukan kajian yang lebih mendalam. Ke depannya, kasus turbin yang terbalik akibat terserang tornado di Albania tidak ingin kita ulang di proyek-proyek lain.

Turbin akan dihubungkan dengan kabel bawah laut untuk mentransmisikan energi listrik ke lokasi grid. Turbin biasanya dipasang di titik yang jauh dari daratan untuk mengurangi komplain mengenai penurunan estetika badan air.

Sumber: Unsplash

Baca Juga : Kenaikan Harga Masuk Candi Borobudur Menuai Pro – Kontra

Turbin Angin di Laut Lepas

Sebagian besar proyek turbin angin di badan air dilakukan di badan air tawar. Hal ini karena air tawar relatif lebih dangkal serta gelombangnya lebih tenang. Namun, pendirian turbin angin di laut lepas terus diusahakan. Hal ini dikarenakan laut memiliki potensi angin yang lebih kuat dan konsisten. Sebesar 80% sumber daya angin offshore (lepas pantai) berlokasi di perairan dengan kedalaman lebih dari 60 m.

Baca Juga : Keanekaragaman Hayati Selaras dengan Keberlanjutan

Saat ini ada sekitar 11 proyek energi bayu offshore yang memiliki kapasitas 79 MW secara global. Sebanyak 15 proyek yang mencakup 293 MW masih dalam proses konstruksi. Proyek yang masih dalam tahap perencanaan sudah mencapai lebih dari 100 proyek. Akselerasi dan peningkatan permintaan terhadap energi baru terbarukan akan dapat mendorong penelitian dan pengembangan floatovoltaic.

Author

Similar Posts

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *