Geotermal Atau Panas Bumi: Berlimpah Namun Masih Membumi

Indonesia merupakan negara yang terletak di antara 3 lempeng tektonik, Eropa-Asia, India-Australia, dan Pasifik. Posisi ini menjadikan Indonesia disebut juga dengan daerah Cincin Api atau Ring of Fire. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki banyak gunung berapi di segala penjurunya. Gunung berapi tersebut memiliki potensi kandungan panas bumi atau geotermal.

Panas bumi ternyata dapat menjadi salah satu energi alternatif yang dapat digunakan untuk membangkitkan energi. Namun sayangnya, penggunaan geotermal di Indonesia masih sangat minim. Pada tahun 2017, tercatat energi baru terbarukan yang digunakan oleh Indonesia masih mencakup 5% dari total energi. Dari persentase tersebut, 1,1% berasal dari energi panas bumi.

Sumber: Power Plant Geothermal – Free photo on Pixabay

 

Metode Memanen Panas Bumi

Memanfaatkan panas bumi mungkin belum jelas di bayangan semua orang. Penggunaan panas bumi belum cukup awam bagi orang-orang secara general. Hal ini mungkin dikarenakan oleh akses masyarakat awam terhadap panas bumi yang tidak bebas. Untuk lebih memahami hal tersebut, terdapat 2 metode yang digunakan untuk bisa memperoleh energi dari panas bumi.

  1. Dry Stream

Panas bumi bisa didapatkan mengambil uap panas bumi. Cara ini disebut dengan dry stream. Uap ini akan dapat menggerakkan turbin yang terhubung pada generator penghasil listrik. Penggunaan uap secara langsung berarti bahwa tidak diperlukan pembakaran untuk pembangkit listrik dry stream ini. Tidak hanya itu, tidak dibutuhkan juga mobilisasi dan penyimpanan panas bumi.

  1. FlashStream

Pengambilan panas bumi dengan metode flash dilakukan dengan mengambil air panas alami. Metode ini merupakan metode yang paling banyak diterapkan.  Biasanya, suhu air mencapai 200oC. Uap dari air panas tersebut akan digunakan untuk menjadi sumber energi.

  1. Binary

Sistem Binary menggunakan air panas dalam pembengkit listriknya. Air akan dialirkan melalui heat exchanger sehingga dapat mendidihkan cairan organik. Cairan tersebut berfungsi untuk menggerakkan turbin.

Sumber: Power Plant Geothermal – Free photo on Pixabay

 

Mengapa Energi Panas Bumi?

Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar ke-2 di dunia. Potensi panas bumi di Indonesia mencapai angka 30 MW. Daerah Indonesia yang memiliki potensi panas bumi spekulatif terbesar adalah Papua, dengan sumber daya yang tersedia diperkirakan 7.054,5 MWe. Sumber daya spekulatif merupakan sumber daya yang perkiraan potensi energinya berdasar pada studi literatur dan penyelidikan pendahuluan. Lokasi sumber panas bumi terdapat di 330 titik di Papua.  

Penggunaan energi panas bumi tentu menawarkan berbagai keuntungan. Hal yang paling unggul dalam penggunaan sumber energi terbarukan adalah minimnya dampak lingkungan yang dihasilkan. Panas bumi dapat dihasilkan secara berkelanjutan. Manusia tidak perlu khawatir akan mengeksploitasi dan menghabiskan panas bumi untuk kebutuhannya. Uap yang dimampatkan serta sisa air panas dapat pula disuntikkan ke batuan panas sehingga panas bisa terus dihasilkan. Selain itu, tenaga panas bumi tidak akan menghasilkan polusi. Krisis iklim yang selama ini semakin terasa dampaknya tidak akan diperburuk dengan penggunaaan panas bumi sebagai sumber energi. Dari luaran yang dihasilkan, tidak ada produksi limbah yang dihasilkan dari penggunaan panas bumi.

Baca Juga :  Bijak Berinvestasi: Mana Jenis Investasi Paling Tepat?

Selain itu, keuntungan yang didapat juga bisa dipandang dari kemudahan penggunaan panas bumi. Panas bumi tidak membutuhkan lahan yang luas. Diperkirakan untuk 1 MW dibutuhkan 1.500 m2. Lahan tersebut termasuk pembangkit listrik beserta sumur dan pipa. Dibandingkan dengan sumber energi alternatif lain, lahan yang digunakan sangatlah kecil. Luas lahan untuk pembangkit tenaga solar PV membutuhkan lahan 65.000 m2 per MW. Angka ini 40 kali lipat lahan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dari segi tinggi bangunan pun, bangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi tidak mencapai 10 m. Selain untuk listrik, panas bumi bahkan bisa digunakan secara langsung untuk keperluan pemanas ruangan ataupun memasak.

Dari segi perekonomian, penggunaan energi panas bumi juga menguntungkan. Lapangan pekerjaan yang baru bisa tercipta dari pemanfaatan energi panas bumi. Pekerjaan-pekerjaan tersebut termasuk dalam green jobs mengingat energi panas bumi merupakan sumber energi terbarukan dan berkelanjutan. Menggunakan panas bumi berarti mengurangi penggunaan BBM dan batu bara. Maka konsumsi energi tidak berkelanjutan tersebut berarti mengurangi devisa negara.

 

Sumber:

IESR. (2019). Slide 1 (iesr.or.id)

LIPI. (2014). naskah1424834930.pdf (lipi.go.id)

 

 

Author

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *