Era Baru Pariwisata: Mengadopsi ESG untuk Keberlanjutan
PT Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Mengikuti perkembangan zaman, wisatawan semakin sadar akan destinasi wisata yang progresif dalam membentuk masa depan yang lebih cerah. Konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) mulai tumbuh dalam ranah pariwisata secara global. Pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang etis semakin menjadi sorotan utama sebagai prinsip dalam pariwisata.
Integrasi ESG dalam Pariwisata
Dalam praktiknya, ESG dinilai penting bagi perusahaan-perusahaan di industri pariwisata. Perusahaan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Terdapat peningkatan kesadaran wisatawan dalam menilai dampak lingkungan dari perjalanan. Pariwisata yang berorientasi ESG menganut praktik ramah lingkungan, dengan menekankan pengurangan jejak karbon, konservasi sumber daya alam, dan promosi keanekaragaman hayati. setiap aspek dari pengalaman wisata dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan dan mendorong keberlanjutan. Mereka juga semakin sadar tentang apa yang mereka lakukan, termasuk berwisata, dapat berdampak pada sosial ekonomi masyarakat lokal. Pariwisata yang mengadopsi prinsip ESG memberi prioritas pada pembangunan ekonomi yang adil, praktik kerja yang jujur, dan keterlibatan komunitas.
Baca Juga : Sejarah dan Perjalanan Awal ESG Dari Masa ke Masa
Selain itu, konsiderasi ESG dapat mengelola risiko dan mendesain regulasi agar keberlanjutan perusahaan pariwisata dapat terwujud. Praktik manajemen yang transparan dan akuntabel memastikan bahwa pertimbangan etis meresap ke dalam setiap proses pengambilan keputusan. Destinasi yang mengadopsi prinsip tata kelola yang bertanggung jawab mendorong integritas, keadilan, dan keterlibatan pemangku kepentingan. Performa ESG juga dapat menjadikan perusahaan mendapatkan akses ke pendanaan berkelanjutan.
Sumber: www.pexels.com
Mirekel dalam Pengarusutamaan ESG dalam Pariwisata di Indonesia
PT Mitra Rekayasa Keberlanjutan (Mirekel) akan berpartisipasi dalam Geofest 2023 yang merupakan serangkaian acara yang bertujuan untuk mengembangkan geowisata Indonesia. Geofest 2023 merupakan kolaborasi antara Rinjani-Lombok dan Belitong UNESCO Global Geopark (UGGp). Mirekel akan berpartisipasi khusus dalam konferensi internasional dengan mengusung tema “Archipelago, Marine, and Geotourism Development for a Livable Planet“.
Mirekel akan mengirimkan delegasinya untuk menyampaikan gagasan mengenai subtema “Wisata Halal” pada konferensi tersebut pada 20-23 Juli 2023 di Lombok. Makalah yang diusung akan membahas bagaimana pengembangan geowisata ramah Muslim di Indonesia dapat dilakukan dengan menganut perspektif ESG. Geowisata adalah bentuk pariwisata yang berfokus pada eksplorasi dan pemahaman tentang kekayaan geologi, geografi, dan keanekaragaman alam suatu daerah. Dalam konteks Indonesia, geowisata memiliki potensi besar karena kaya akan keanekaragaman geologi dan alam yang menarik perhatian wisatawan. Sedangkan pariwisata ramah muslim merupakan pariwisata yang berusaha menciptakan kenyamanan dan keamanan wisatawan muslim dengan mengakomodasi kebutuhan praktik agama mereka. Studi yang dilakukan mensinergikan konsep pariwisata ramah muslim dan ESG untuk mengembangkan geowisata.
Baca Juga : kerangka kerja ESG untuk Pariwisata
Mirekel berharap dapat mengambil peran secara aktif untuk bisa mengintegrasikan konsep ESG dalam segala lini bisnis, termasuk pariwisata. Proses integrasi ESG dalam ranah pariwisata akan membutuhkan upaya besar dan waktu yang tidak singkat. Oleh karena itu, Mirekel berharap pihak-pihak lain dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan ini.
Sumber: www.pexels.com