Sustainable Development Mechanism: Era Baru Jual Beli Karbon

Segala upaya terus dilakukan untuk bisa mencegah manusia secara global terdampak krisis iklim. Praktik berkelanjutan secara individu, penyusunan berbagai kebijakan, serta beragam pertemuan dan perjanjian terkait krisis iklim terus dilakukan. Perbaikan upaya juga terus diusahakan. Hal yang dilakukan saat ini berpotensi untuk berubah dan ditingkatkan di masa depan.

Pada Conference of the Parties untuk UN Climate Convention ke-24 (COP-24), dihasilkan suatu keputusan yang menarik bagi dunia perdagangan karbon. Akan dilakukan transisi mekanisme perdagangan karbon menuju suatu mekanisme yang lebih berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memastikan keefektivitasan pemenuhan target dalam Persetujuan Paris untuk mencegah kenaikan suhu bumi yang lebih tinggi.

Sustainable Development Mechanism (SDM) merupakan instrumen perdagangan karbon baru yang dinilai lebih berkelanjutan. SDM akan menggantikan CDM (Clean Development Mechanism) dan JI (Joint Implementation) secara perlahan. SDM dicanangkan bukan tanpa alasan. Tujuan SDM menggantikan mekanisme-mekanisme sebelumnya adalah karena SDM menunjukkan ambisi yang lebih besar dalam mengurangi karbon secara global. Selain itu, perdagangan karbon dimaksudkan untuk diintegrasikan dengan praktik pembangunan berkelanjutan. integritas lingkungan juga ingin diciptakan dari pelaksanaan SDM.

 

SDM Tidak Hanya Memfasilitasi Carbon Offset

Konsep carbon offsetting adalah apa yang dilakukan oleh sistem sebelumnya, yaitu CDM dan JI. Konsep tersebut dinilai kurang berambisi karena emisi bersih yang dihasilkan atau dikurangi adalah nol emisi. Maka, SDM diklaim sebagai metode yang lebih berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon global. SDM bukan merupakan alat untuk melakukan offset karbon atau mengganti emisi karbon yang dihasilkan dengan upaya pengurangan emisi.

SDM berkontribusi dalam upaya reduksi dan mitigasi emisi secara keseluruhan. SDM meningkatkan ambisi negara-negara untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang ramah terhadap iklim. Upaya yang dilakukan harus nyata, terukur, dan berjangka panjang. SDM mendorong terjadinya perubahan transformasional dalam kehidupan masyarakat global sehingga emisi karbon dapat tereduksi.

Sumber: Photo by Tom Swinnen from Pexels

Baca Juga : Siapakah yang Dapat Melakukan Perdagangan Karbon?

 

Mengawal Pelaksanaan SDM

Peralihan metode perdagangan karbon dari metode CDM atau JI menuju yang baru bukan hal yang mudah. Namun, berbagai upaya bisa dilakukan untuk memastikan bahwa metode tersebut bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan dampak yang lebih besar.

Partisipasi publik merupakan hal yang penting diikutsertakan. Proyek SDM berpotensi untuk memberikan dampak kepada project affected people. Hal ini berkaca pada apa yang sudah diterapkan oleh CDM sebelumnya. CDM tidak memiliki sistem keamanan yang menghindarkan proyek merugikan masyarakat. Kontribusi masyarakat terdampak dalam bersuara akan sangat membantu pelaksanaan proyek.  

Peran serta pemangku kepentingan juga merupakan unsur penting dalam proyek SDM. Keikutsertaan pihak ini berfungsi untuk mengawal pelaksanaan. Tidak hanya itu, ruang-ruang kolaborasi dan inovasi dalam melakukan minimasi emisi juga dapat tercipta.

Dalam melaksanakan proyek SDM, suatu badan pengawas resmi juga harus dibentuk. Lembaga ini dapat fokus pada teknis pelaksanaan proyek SDM. Lembaga ini pula yang mengatur tata kelola, aturan, standar, serta proses yang akan diterapkan di SDM. Lembaga ini harus independen sehingga menghindari konflik kepentingan.   

 

Baca Juga : Memetik Inspirasi dari Ecovillage yang Telah Lama Berkiprah

 

Sumber:

Carbon Market Watch. (2017). BUILDING-BLOCKS-FOR-A-ROBUST-SUSTAINABLE-DEVELOPMENT-MECHANISM_WEB-SINGLE_FINAL.pdf (carbonmarketwatch.org)

WWF. (2018). wwf_briefing_paper_cop24_phasing_out_kyoto_protocol.pdf (panda.org)

 

Author

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *