Meninjau Ragam Penilaian ESG Berdasarkan Tujuannya

Mirekel.id – Menilai performa ESG (Environmental, Social, and Governance) merupakan hal yang seharusnya dilakukan oleh berbagai pihak. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa entitas tersebut dapat menangani permasalahan ataupun peluang dalam aspek ESG. Selain meningkatkan kredibilitas, penilaian ESG juga menjadi refleksi akan bagaimana suatu pihak bisa bertahan dalam dunia yang berdinamika sosial, lingkungan, serta dalam aspek tata kelola.

 Baca Juga : Menghadapi Risiko ESG dengan Kalkulasi dan Analisis

Tidak Hanya Perusahaan, Entitas yang Lebih Besar Melakukan Penilaian ESG

Penilaian ESG ternyata tidak melulu dilakukan oleh perusahaan. Penilaian dengan skala yang lebih besar, yaitu skala negara, bisa dilakukan. Salah satu perusahaan yang memfasilitasi ini adalah ISS (Institutional Shareholder Services group of companies). ISS merupakan penyedia solusi investasi dan tata kelola perusahaan, ahli pasar, serta penyedia jasa pendanaan. Salah satu fokusan ISS adalah ESG yang penting menjadi pertimbangan dalam berinvestasi.

Sumber: issgovernance.com

ISS menawarkan banyak ragam penilaian ESG. Salah satunya adalah penilaian ESG untuk perusahaan. Penilaian ini memiliki pendekatan yang spesifik terhadap sektor perusahaan serta fokus pada materialitas atau kepentingan. Nilai yang akan dihasilkan berupa huruf D hingga A, dengan kategori A+ adalah perusahaan yang memiliki performa ESG terbaik.

Beberapa komponen pada penilaian ESG perusahaan oleh ISS dalam aspek lingkungan adalah manajemen energi, strategi krisis iklim, serta dampak lingkungan. Untuk aspek sosial, hal-hal yang diperhatikan mencakup peluang kesetaraan, K3, serta penegakan hak asasi manusia. Dalam bidang tata kelola, demokrasi shareholder, etika bisnis, serta kepatuhan akan regulasi merupakan beberapa hal yang ditinjau.

Penilaian ESG oleh ISS juga bisa berdasarkan cakupan negara. Penilaian juga meninjau relevansi global. Pada aspek lingkungan, data yang dikumpulkan mencakup sumber daya alam dan keanekaragaman hayati negara. Selain itu, data mengenai isu krisis iklim dan energi juga dibutuhkan. Untuk data sosial, kesehatan dan edukasi menjadi komponen yang penting. Kondisi ketenagakerjaan dan buruh negara juga menjadi pertimbangan penilaian.

Dalam aspek tata kelola, data yang dibutuhkan meliputi sistem politik dan stabilitas negara. Perlindungan terhadap hak sipil dan politik warga juga menjadi data yang penting dikumpulkan. Negara yang tidak melakukan korupsi akan mendapatkan nilai tata kelola yang baik dalam penilaian ESG.

 Baca Juga : Business Model Sirkular, Paradigma Baru Berbisnis – Anwar Muhammad Foundation

Penilaian ESG dapat Didasari Keinginan

Metode penilaian ESG tidak harus dilakukan dengan menilai komponen-komponen yang tetap. Penilaian bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien. Penilaian ini akan membantu investor untuk melakukan penilaian yang fleksibel sesuai keinginan. Dengan demikian, investor akan bisa mengevaluasi dan membandingkan performa perusahaan-perusahaan yang akan menjadi tempat berinvestasi.

Tidak hanya itu, ISS juga menawarkan penilaian ESG yang spesifik terhadap isu tertentu. Salah satunya adalah penilaian yang berkaitan dengan krisis iklim. Penilaian ini disebut Penilaian Risiko Karbon. Penilaian ini menjadikan investor bisa mengetahui risiko yang hanya berkaitan dengan emisi karbon.

 Baca Juga : Dua Tahun Terhenti, Car Free Day Jakarta Kembali Diadakan

Terdapat 2 komponen penilaian, yaitu nilai performa karbon dan klasifikasi risiko karbon. Nilai performa karbon melihat bagaimana perusahaan secara efisien menangani masalah risiko iklim dan memanfaatkan peluang yang berkaitan dengan iklim. Klasifikasi risiko karbon melihat seberapa rentan perusahaan terpapar oleh eksposur risiko karbon. Selain untuk perusahaan, penilaian ini juga bisa dilakukan berdasarkan negara.

Sumber: issgovernance.com

Penilaian ESG ternyata tidak kaku terhadap 1 metode dan pendekatan saja. Tujuan penilaian yang berbeda akan mengarahkan suatu entitas untuk menggunakan metode penilaian ESG yang berbeda pula. Dengan spesifik terhadap objektif penilaian, nilai yang dihasilkan akan bisa dimanfaatkan secara lebih tepat guna. Dengan begitu, entitas apapun bisa melakukan penilaian ESG. Mereka pun bisa mengevaluasi posisi dalam menghadapi dinamika yang berkaitan dengan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Author

Similar Posts

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *