Sejarah Awal Mula SDGs di Dunia dan ASEAN

PT Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Konsep Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, juga dikenal sebagai SDGs, telah menjadi lebih umum di masyarakat. Ini disebabkan oleh fakta bahwa pemerintah telah mensosialisasikan SDGs secara luas. Namun, bagaimana SDGs muncul dan berkembang? Tulisan ini akan membahas sejarah konsep SDGs berdasarkan periodik dan bagaimana mereka dapat diterapkan.

Sejarah Awal Mula SDGs

Dari masa lalu, dampak lingkungan dan sosial telah menjadi topik diskusi sejak konferensi Earth Summit pertama pada tahun 1972 di Stockholm, Swedia. Ini adalah awal dari kesepakatan untuk menangani masalah lingkungan melalui pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2000, Millennium Development Goals (MDGs) dibentuk sebagai kesepakatan pemimpin dunia untuk pembangunan global yang sistematis dan khusus. Selama periode waktu tersebut, terdapat beberapa peristiwa yang mendukung gagasan SDGs. 

Tahun 1992

Setelah konferensi Earth Summit pertama diadakan di Stockholm, Swedia, PBB kembali mengadakan konferensi di Rio de Janeiro untuk membahas masalah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di negara tersebut. Hasil dari konferensi ini adalah agenda 21, yang merupakan rencana tindakan global untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, SDGs, yang merupakan kelanjutan dari MDGs, diterapkan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di negara tersebut.

Baca Juga : Perjalanan SDGs dan Perkembangan pada ASEAN

Tahun 2000

Untuk membuat dunia tidak ada pihak yang tertinggal, “Millenium Summit”, sebuah acara simbolis yang mengumpulkan para pemimpin dunia di markas besar PBB di New York, dilaksanakan. Menurut laporan sekretaris umum, “kita harus menempatkan masyarakat di pusat dari segala kegiatan yang dilakukan.”

Deklarasi Millenium, yang disetujui oleh 189 negara, adalah produk akhir dari agenda Millenium Summit. Ini adalah awal dari MDGs, yang memiliki kedelapan tujuan: mengakhiri kemiskinan, mencapai pendidikan dasar secara universal, mendorong kesetaraan gender, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memberantas HIV/AIDS, memastikan dan menjaga kelestarian lingkungan, dan membangun kemitraan skala global untuk pembangunan.

Tahun 2012

Agenda Rio +20 Summit dimulai pada Juni 2012, dua puluh tahun setelah agenda Earth Summit yang diadakan di Rio de Janeiro. Kampanye ini dilakukan untuk mengevaluasi kemajuan dalam pembangunan berkelanjutan selama dua puluh tahun terakhir. Lebih dari 100 kepala negara dan ribuan delegasi dari negara anggota PBB menghadiri konferensi ini. Beberapa tema yang dibahas di konferensi ini adalah ekonomi hijau dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan. “Future We Want” adalah dokumen yang dihasilkan dari konferensi ini dan mencakup komitmen global untuk pembangunan berkelanjutan dan menetapkan agenda global untuk pembangunan berkelanjutan di masa mendatang. Selain itu, konferensi ini mencapai kesepakatan untuk meluncurkan SDGs atau sebagai lanjutan dari konsep MDGs.

Tahun 2015

Konferensi Rio + 20 Summit merupakan awal dari transformasi dari MDGs menjadi SDGs. Diputuskan pada konferensi UN Sustainable Development Summit pada tanggal 25 September 2015, untuk mengadopsi 17 tujuan yang merupakan bagian dari komitmen lengkap agenda 2030. Tujuan dari SDGs ini adalah untuk mencapai kemakmuran di tahun 2030. Mulai dari 300 tujuan yang diusulkan selama tiga tahun terakhir, 17 tujuan akhirnya diputuskan dan diprioritaskan pada pertengahan 2015. 

Awal Mula di ASEAN

Sumber Foto : Pixabay

Setelah konferensi Rio+ 20 Summit berakhir dan MDGs diubah menjadi SDGs, ASEAN telah berkomitmen untuk menerapkan SDGs dengan berbagai cara dan proses. Pada tahun 2017, kementerian luar negeri Thailand ditunjuk sebagai koordinator ASEAN untuk bekerja sama dengan negara lain dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Selain itu, untuk menghubungkan ASEAN dengan SDGs, UNESCAP meluncurkan Complementarities Initiative.

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, inisiatif ini bertujuan untuk mengatur dan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Inisiasi ini mencakup ASEAN Low Carbon Energy Transition, ASEAN Single Window, dan ASEAN Sustainable Urbanization Strategy, sehingga dapat dianggap sebagai salah satu upaya untuk menerapkan SDGs di ASEAN.

Baca Juga :  Pencapaian Nasional SDGs 4 dan 5 dan Roadmap Pembangunan Manusia  menuju Indonesia Emas 2045

Indonesia dalam Menghadapi SDGs

PBB dan negara lain, termasuk Indonesia, telah setuju untuk memulai SDGs. Karena itu, pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan PBB melalui Peraturan Pemerintah No. 59 tahun 2017 dan No. 111 tahun 2022 untuk mencapai komitmen skala global untuk pembangunan berkelanjutan. Melalui dua peraturan pemerintah tersebut, tujuan penerapan SDGs di Indonesia adalah untuk meningkatkan keberlanjutan sosial masyarakat, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup dan inklusif, dan menerapkan tata kelola untuk meningkatkan kualitas kehidupan di masa kini dan di masa mendatang.

Namun, Indonesia telah mencapai sebagian besar tujuan SDGs sebanyak 49 dari 67 indikator pada tahun 2016, tetapi masih ada beberapa indikator yang perlu dilakukan lebih lanjut untuk melaksanakan SDGs. Oleh karena itu, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan kemakmuran di tahun 2030, Indonesia masih perlu melakukan beberapa peningkatan. 

Authors

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *