Situasi dan Tantangan Dekarbonisasi di Indonesia
PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Pada era modern, perubahan iklim merupakan salah satu masalah utama dalam masyarakat global yang terus menerus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, beberapa tindakan telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengurangi dampak yang dihasilkan, salah satunya adalah dekarbonisasi. Artikel ini akan membahas definisi dekarbonisasi sampai situasinya di nasional.
Definisi Dekarbonisasi
Secara definisi, dekarbonisasi merupakan proses pengurangan emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang dihasilkan oleh berbagai sektor, seperti industri, transportasi, pertanian, dan sektor energi. Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi emisi karbon dioksida dalam rantai nilai perusahaan. Tujuan dari dekarbonisasi adalah untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menciptakan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Baca Juga : Mengenal CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage)
Situasi Dekarbonisasi di Indonesia
Dampak dari emisi karbon dioksida tentu menjadi pusat perhatian masyarakat dunia pada saat ini, khususnya Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai net-zero emisi pada tahun 2060 dan berbagai sektor industri di Indonesia telah melakukan komitmen untuk melakukan dekarbonisasi guna mencegah krisis iklim menjadi krisis ekonomi nasional. Namun, upaya dekarbonisasi di sektor industri membutuhkan dukungan regulasi yang kuat dan sinergi antara seluruh rantai nilai perusahaan. Maka itu, pada tahun 2031, Indonesia berencana untuk melakukan penambahan kapasitas energi terbarukan seperti surya dan angin secara masif. Langkah ini merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Baca Juga : Bisakah Mencapai Target Dekarbonisasi?
Tantangan Dekarbonisasi di Indonesia
Sumber : Adobe Stock
Dalam mewujudkan net zero emission di tahun 2060, tentu terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa tantangan dalam proses dekarbonisasi di sektor industri di Indonesia:
- Kurangnya pendanaan yang memadai
Proses dekarbonisasi membutuhkan investasi yang besar, dan akses pendanaan yang terbatas dapat menjadi hambatan dalam menerapkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
- Sumber daya manusia yang terbatas
Keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam teknologi dekarbonisasi dapat menjadi tantangan dalam menerapkan solusi berbasis teknologi.
- Minimnya regulasi yang mendukung
Regulasi yang tidak mendukung dan kurangnya insentif bagi perusahaan untuk melakukan dekarbonisasi dapat menjadi hambatan dalam mendorong perusahaan untuk mengurangi emisi karbon.
- Fasilitas teknologi yang belum mumpuni
Tantangan teknologi seperti ketersediaan teknologi yang tepat dan biaya yang tinggi dapat menjadi hambatan dalam menerapkan teknologi dekarbonisasi.
- Rantai pasokan yang kompleks
Rantai pasokan yang kompleks dan terintegrasi dapat membuat proses dekarbonisasi menjadi lebih sulit dan membutuhkan kolaborasi yang kuat antara perusahaan dan seluruh rantai nilai.
- Kurangnya kesadaran dan komitmen pihak perusahaan
Kesadaran dan komitmen perusahaan untuk melakukan dekarbonisasi juga merupakan faktor penting dalam proses dekarbonisasi. Perusahaan harus mengadopsi solusi berbasis teknologi dan berbisnis secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan dekarbonisasi.
Dengan demikian, perusahaan dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menciptakan regulasi yang mendukung, meningkatkan akses pendanaan dan sumber daya manusia, serta meningkatkan kesadaran dan komitmen perusahaan untuk melakukan dekarbonisasi. Selain itu, kolaborasi antara perusahaan dan seluruh rantai nilai perusahaan juga diperlukan untuk mencapai tujuan dekarbonisasi di sektor industri.