MotoGP Mandalika: PLTS Menjadi Pawang Energi Listrik

Mirekel.ID – Indonesia berbangga menyambut pembalap-pembalap dunia dalam agenda MotoGP. Dalam menerima kedatangan para pembalap, kondisi Sirkuit Mandalika harus dipersiapkan dengan optimal, tidak terkecuali aspek kelistrikannya. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beserta PT PLN (Persero) saling berkoordinasi untuk memastikan kebutuhan listrik Mandalika telah tercukupi.

Ketersediaan energi listrik bukanlah satu-satunya yang diinginkan bagi MotoGP Mandalika. Energi listrik yang ramah lingkungan dan merupakan energi terbarukan merupakan hal yang lebih diharapkan. Maka, kebutuhan listrik yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan MotoGP Mandalika pun didukung oleh listrik yang dihasilkan oleh energi baru terbarukan, yaitu energi surya.

MotoGP Mandalika Didukung oleh Energi Listrik PLTS

 

(sumber foto: esdm.go.id)

Saat ini, Lombok memiliki 7 PLTS Komersial. PLTS yang telah dioperasikan di wilayah Lombok yaitu PLTS Sambelia, Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno,. Sengkol, Selong,. dDan Pringgabaya. Ketujuh PLTS di Lombok mampu memasok daya sebesar 8,5% dari total daya listrik yang dibutuhkan wilayah Lombok. Beberapa PLTS, seperti PLTS Sengkol dan Sambelia, turut berpartisipasi dalam memasok listrik penyelenggaraan MotoGP ataupun World Super Bike yang diselenggarakan sebelumnya.

Baca Juga: Hari Air Sedunia: Apa Kabar Pembangkit Listrik Tenaga Air?

PLTS Sengkol menyumbang 5,4 MW listrik ke daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Listrik ini dialirkan melalui Gardu Induk Sengkol dan Kuta. PLTS Sambelia yang merupakan PLTS terbaru juga akan memasok listrik di penyelenggaraan MotoGP. Hal ini merupakan tindakan yang baik. Upaya pemerintah dan pihak-pihak lain patut diapresiasi karena membaurkan energi baru terbarukan dalam pelaksanaan MotoGP. Selain itu, emisi gas rumah kaca untuk penggunaan listrik pun bisa berkurang.

PLTS Lebih Unggul Dibandingkan Pembangkit Listrik Tenaga Bahan Bakar Fosil

Potensi pemanfaatan energi surya di daerah Lombok cukup besar. Radiasi cahaya yang tinggi serta durasinya yang lama menjadikan PLTS cocok untuk dibangun di Lombok. Tidak heran bahwa PLTS di wilayah Lombok semakin hari semakin banyak. Cakupan penggunaan energi baru terbarukan pun semakin meningkat.

Baca Juga: Ibu Kota Nusantara: Keberlanjutan Adalah yang Utama

PLTS menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil. PLTS bisa dioperasikan di siang hari, yaitu saat matahari sedang terik. Hal ini akan mengurangi waktu operasional pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil sehingga gas rumah kaca pun terminimalisir. Selain itu, listrik dari panel surya dapat dihasilkan tanpa membangun pembangkitnya. PLTS juga lebih efisien dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar BBM. PLTS dapat menghemat Rp900 untuk setiap KWH listrik yang dihasilkan.

Bagi masyarakat, adanya PLTS membuka lapangan kerja green jobs yang lebih besar. Masyarakat dapat lebih sejahtera karena mendapatkan pekerjaan. Pekerjaannya pun mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca yang baik untuk lingkungan. Dampak lingkungan akibat pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil yang seringkali mengenai masyarakat di sekitar pembangkit listrik pun bisa dihindari. Dampak kesehatan karena pembangkit listrik yang menghasilkan polusi asap tidak lagi menjadi persoalan.

Author

Similar Posts

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *