Aplikasi MyPertamina Mendorong Bahan Bakar Ramah Lingkungan?

Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan aplikasi MyPertamina. Aplikasi ini diklaim sebagai upaya apresiasi PT Pertamina Patra Niaga kepada pelanggannya. Hal ini dikarenakan di dalam aplikasi tersebut terdapat sistem pembayaran elektronik yang dapat memudahkan transaksi pembelian produk Pertamina. Dengan melakukan pembelian melalui aplikasi, pelanggan akan mendapatkan poin yang nantinya dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai besarnya poin yang diperoleh.

 Baca Juga : Naik Turun Implementasi ESG dalam Bisnis Perusahaan

Semakin Bersih Bahan Bakar, Semakin Besar Poin

Untuk bahan bakar minyak (BBM), perolehan poin hanya diperuntukkan pembelian Pertamax dan Pertamax Turbo. Untuk bahan bakar diesel, perolehan poin adalah untuk Dexlite dan Pertamina Dex. Dapat diamati bahwa perolehan poin hanya diperuntukkan bahan bakar non subsidi yang notabene lebih bersih dibandingkan bahan bakar bersubsidi.

Pada BBM, terdapat istilah RON (Research Octane Number). Semakin tinggi RON atau angka oktan, semakin tinggi kemampuan bahan bakar dalam menahan tekanan tinggi dalam ruang pembakaran kendaraan. Dengan begitu, jumlah ketukan atau knocking dapat diperkecil dan polusi yang dihasilkan menjadi lebih sedikit. Maka, emisi yang dihasilkan dari kendaraan yang menggunakan BBM dengan RON lebih tinggi akan lebih sedikit.

 Baca Juga : Meninjau Potensi Pertanian Berkelanjutan di Indonesia

Pada bahan bakar diesel, terdapat istilah CN (Cetane Number). Semakin tinggi angka CN, semakin kecil kandungan sulfur dalam bahan bakar. Semakin tinggi kandungan sulfur maka emisi yang dihasilkan kendaraan semakin buruk. Maka, semakin kecil angka CN, semakin lebih baik emisi yang dihasilkan kendaraan.

Apabila ditinjau dari jenis bahan bakar, perolehan poin menunjukkan angka yang berbeda. Pembeli Pertamax Turbo akan mendapatkan 10 poin per liter. Pembelian Pertamax hanya akan mendapatkan 3 poin. Apabila ditinjau dari RON, Pertamax Turbo memiliki angka oktan sebesar 98, lebih besar dibandingkan Pertamax.

Pada bahan bakar diesel pun demikian. Pembelian Pertamina Dex yang memiliki CN sebesar 53, menunjukan kandungan sulfur sebesar 300 ppm, akan mendapatkan 10 poin. Dexlite dengan CN 51 yang menunjukkan kandungan sulfur sebesar 1.200 ppm hanya mendapatkan 3 poin setiap pembelian per liternya. Bahan bakar yang lebih bersih menawarkan poin yang lebih besar. Hal ini berarti secara tidak langsung sistem perolehan poin MyPertamina mendorong penggunaan bahan bakar bersih.

Sumber: pexels.com

Mampukah MyPertamina Mendorong Transisi Bahan Bakar Ramah Lingkungan?

Perolehan poin merupakan komponen yang menarik dalam aplikasi MyPertamina. Biasanya, masyarakat cenderung akan senang mendapatkan hadiah secara gratis sekalipun harus melakukan upaya tertentu. Namun, konsep perolehan poin ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya penentuan reward yang menarik. Reward harus dibuat semenggiurkan mungkin. Hal ini agar masyarakat tertarik untuk memanfaatkan aplikasi MyPertamina dan bahkan memilih bahan bakar yang lebih bersih.

 Baca Juga : Covid-19 Naik, Vaksin Booster Menjadi Syarat Baru Beraktivitas

Namun, lebih jauh, hal yang lebih tepat dilakukan untuk dapat mengurangi emisi kendaraan adalah dengan mengurangi mobilisasi menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil. Transisi menuju bahan bakar terbarukan harus diakselerasi. Masyarakat dapat banyak bermobilisasi dengan transportasi aktif, seperti bersepeda atau berjalan kaki. Seminimal mungkin, masyarakat melakukan mobilisasi dengan kendaraan umum sehingga emisi yang dihasilkan menjadi lebih sedikit.

Author

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *