Naik Turun Implementasi ESG dalam Bisnis Perusahaan

Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Integrasi ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam aktivitas bisnis perusahaan bukan merupakan proses yang mudah. Berbagai peluang dan rintangan dihadapi oleh perusahaan dalam mengimplementasi ESG. Hal ini merupakan bagian dari proses menciptakan bisnis yang berkelanjutan secara global.

Baca Juga : ESG atau Greenwashing? Bagaimana Cara Membedakan Keduanya? 

Mengapa ESG Makin Digemari?

Isu ESG semakin banyak menjadi pembahasan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih aspek lingkungan. Masyarakat semakin banyak disajikan dengan isu lingkungan, seperti perubahan iklim yang berdampak pada berbagai sektor kehidupan manusia. Semakin masyarakat terbiasa dengan isu ESG, semakin meningkat permintaan investor akan penerapan ESG pada bisnis perusahaan. Tidak hanya investor, semakin pahamnya masyarakat dengan isu lingkungan, sosial, dan tata kelola akan menekan perusahaan untuk mengkonsiderasi aspek ESG.

Faktor lain yang menyebabkan meningkatnya investasi ESG, yaitu berkurangnya isu greenwashing pada ESG. Sebuah penelitian menunjukkan adanya penurunan jumlah investor yang merasa bahwa greenwashing lazim ditemukan dalam industri manajemen aset. Hal ini berarti bahwa terdapat semakin banyak investor yang percaya bahwa greenwashing tidak lagi “menumpang” dalam upaya investasi ESG. Hal ini juga ditunjukkan oleh penurunan persentase manajer aset yang menyatakan bahwa ESG digunakan hanya untuk pemasaran dan peningkatan penjualan.

Sumber: Unsplash

Menghadapi Tantangan dalam Implementasi ESG

Di sisi lain, implementasi ESG berpotensi menurun karena adanya beberapa tantangan. Tantangan tertinggi dari implementasi ESG oleh perusahaan adalah kurangnya data yang lengkap dalam menganalisis performa ESG. Kesulitan akan ketersediaan data juga berkaitan dengan sistem penilaian ESG yang tidak konsisten dari provider satu dengan yang lainnya. Tidak konsistennya komponen penilaian ESG akan menghambat kemampuan investor untuk mengadopsi, menggabungkan, dan mengimplementasikan ESG.

Baca Juga : Menparekraf ajak masyarakat terlibat membangun desa wisata 

Tidak hanya itu, sinergi berbagai regulasi yang mencakup spek ESG merupakan sebuah tantangan tersendiri yang juga harus dihadapi oleh perusahaan. ESG terdiri dari 3 aspek yang berbeda, yaitu lingkungan, sosial, dan tata kelola. Masing-masing memiliki regulasi yang bisa jadi berbeda dan berdiri sendiri. Investor maupun perusahaan merasa bahwa penyatuan antar ketiganya merupakan tantangan yang cukup sulit dihadapi. Kesatuan regulasi ketiga aspek tersebut akan membantu implementasi ESG terutama dalam konteks pematuhan hukum

Kekhawatiran akan pengembalian dana investasi ternyata merupakan masalah terbesar kedua yang menghambat implementasi ESG. Namun persentase investor yang khawatir akan hal ini berkurang dibandingkan dengan tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa investor saat ini dapat melihat keuntungan implementasi untuk jangka panjang. Kesulitan mendapatkan hasil pengembangan investasi yang besar biasanya dipandang dalam perspektif jangka waktu pendek.

Baca Juga : Meninjau Potensi Pertanian Berkelanjutan di Indonesia

Mewujudkan ESG dalam Perusahaan dengan Lebih Maksimal

Mainstreaming isu ESG dalam masyarakat merupakan upaya meningkatkan implementasi ESG. Hal ini tidak hanya dijalankan oleh perusahaan saja, melainkan berbagai pihak. Pihak media atau masyarakat itu sendiri juga berperan dalam menyebarkan informasi mengenai ESG. Dengan begitu, tekanan masyarakat agar perusahaan mengimplementasi ESG lebih tinggi.

Selain itu, perusahaan dapat meningkatkan transparansi performa investasi dan program-program yang berkaitan dengan ESG. Transparansi juga berarti upaya penyampaian performa secara jujur dan tidak melebih-lebihkan. Hal ini untuk membuktikan bahwa perusahaan tidak melakukan greenwashing.

Sumber: www.pexels.com

Tidak hanya itu, memahami tantangan dalam implementasi ESG juga bisa menjadi upaya jitu dalam mewujudkan ESG. Dengan mengetahui tantangan yang ada, upaya menghadapi tantang yang ada bisa direncanakan dan eksekusi bisa lebih maksimal. Dengan begitu, perusahaan bisa menerjang berbagai hambatan dalam mewujudkan ESG yang komprehensif dalam perusahaannya. Investor pun semakin menggalakkan investasi ESG.

Author

Similar Posts

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *