TANTANGAN PADA PRAKTIK PENANAMAN SISTEM HIDROPONIK DI LUAR ANGKASA

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Hidroponik merupakan suatu teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanam seperti tanah, melainkan menggunakan larutan nutrisi sebagai sumber utamanya. Metode ini dianggap sangat menjanjikan untuk diterapkan di luar angkasa, karena efisiensi penggunaan air dan ruang sangatlah terbatas. Namun, menanam tanaman di luar angkasa, terutama dengan sistem hidroponik, bukanlah hal yang mudah.

Jenis tanaman yang dipilih bukanlah sembarang pilihan. Ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi, seperti daya tahan terhadap kondisi ekstrim, siklus hidup yang pendek yakni memungkinkan astronot untuk panen lebih sering dan mendapatkan pasokan makanan segar secara kontinu, dan nilai nutrisi yang tinggi untuk tanaman yang dipilih harus kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya untuk menjaga kesehatan astronot.

Bukan berarti tidak ada hambatan dalam praktik penanaman sistem hidroponik di luar angkasa, ada beberapa tantangan utama yang harus dihadapi sebagai berikut

1. Gravitasi Mikro

Sumber Foto : pinterest

Tanpa gravitasi, akar tanaman tidak dapat tumbuh secara vertikal untuk mencari air dan nutrisi. Air dapat menggenang di sekitar akar tanpa terserap dengan baik, dan biji tanaman bisa mengambang, membuat proses germinasi menjadi lebih sulit. Germinasi merupakan perkecambahan atau sebagai awal dari perkembangan pada tumbuhan. Ini dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi dan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Hal ini memerlukan desain sistem hidroponik yang inovatif untuk memastikan bahwa tanaman dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi tersebut.

 

2. Pengendalian Lingkungan dan Tertutup 

Sumber Foto : pinterest

Sistem hidroponik di luar angkasa harus mampu meniru kondisi pertumbuhan optimal, termasuk pencahayaan dan sirkulasi udara. Lampu LED dan kipas harus dipasang dengan tepat untuk meniru sinar matahari dan angin.  Selain itu, suhu dan kelembaban perlu dipantau dan dikendalikan secara ketat untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Kualitas udara, kelembaban, dan suhu di lingkungan tertutup seperti pesawat ruang angkasa harus dikontrol dengan ketat. Perubahan kecil pun dapat berdampak signifikan pada pertumbuhan tanaman. Terakhir pengendalian radiasi, radiasi kosmik dapat merusak DNA tanaman, menyebabkan mutasi genetik yang berdampak negatif pada pertumbuhan dan hasil panen.

 

3. Pengendalian Hama dan Penyakit

Sumber Foto : pinterest

Tanaman hidroponik tetap rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Pengendalian hama harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat merugikan hasil panen. Metode organik dan sanitasi yang baik menjadi kunci dalam menjaga kesehatan tanaman.

 

4. Ketersediaan Nutrisi

Sumber Foto : pinterest

Nutrisi yang diperlukan oleh tanaman, seperti vitamin C dan K, dapat terurai seiring waktu dalam makanan yang disimpan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tanaman hidroponik mendapatkan nutrisi yang cukup agar tidak mengurangi kesehatan astronot. Penggunaan teknik hidroponik memungkinkan distribusi nutrisi yang lebih efisien dibandingkan dengan metode tradisional.

 

5. Biaya dan Aksesibilitas Teknologi

Sumber Foto : pinterest

Biaya awal untuk membangun sistem hidroponik yang efektif bisa tinggi, terutama dalam konteks luar angkasa di mana teknologi harus dirancang khusus. Meskipun demikian, potensi hasil yang lebih tinggi dan keberlanjutan jangka panjang menjadikan investasi ini penting.

 

Adapun beberapa poin penting mengenai praktik International Space Station (ISS) yang perlu diketahui

1. Advanced Plant Habitat (APH) 

Hidroponik

Sumber Foto : pinterest

APH adalah ruang hidroponik terbesar di stasiun luar angkasa, dirancang untuk mendukung eksperimen pertanian. Dilengkapi dengan sistem pemantauan otomatis dan sensor untuk mengontrol cahaya, kelembapan, dan nutrisi, memungkinkan pengamatan yang lebih mendetail tentang pertumbuhan tanaman. Memahami bagaimana tanaman beradaptasi dengan berbagai spektrum cahaya dan intensitas dalam kondisi mikrogravitasi. APH adalah langkah penting dalam memahami pertanian di luar angkasa dan potensi untuk masa depan eksplorasi manusia yang lebih berkelanjutan.

 

2. Plant Habitat-02 (PH-02)

Hidroponik

Sumber Foto : pinterest

Lanjutan dari program APH, fokus pada pertumbuhan tanaman di dalam berbagai kondisi. Tujuannya meneliti bagaimana tanaman seperti selada dan biji-bijian dapat tumbuh dengan berbagai tingkat nutrisi dan cahaya. Penelitian ini membantu dalam memahami kebutuhan spesifik tanaman di lingkungan luar angkasa.

 

3. Plant Habitat-04 

Hidroponik

Sumber Foto : pinterest

Menganalisis interaksi tanaman dan mikroba serta menilai rasa dan tekstur cabai. Contohnya seperti anggota kru memakan cabai dari panen pertama, yang dipanen pada 29 Oktober 2021, dan dari panen kedua. Dua belas cabai dari panen kedua telah dikembalikan ke Bumi untuk di analisis. Eksperimen ini menunjukkan bahwa penelitian tentang produksi tanaman di luar angkasa berada di jalur yang tepat, dan para peneliti berencana menerapkan pelajaran yang didapat untuk menguji tanaman lainnya.

 

4. Presto Sistem Hidroponik

Sumber Foto : denmas kenthus

Merupakan jenis sistem hidroponik yang menggunakan media tanam berupa butiran styrofoam atau rockwool. Media ini berfungsi sebagai tempat akar tanaman tumbuh dan menopang tanaman. Larutan nutrisi yang mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan secara berkala ke media tanam melalui sistem irigasi tetes.

Baca juga: Mewujudkan Bisnis “Nature-Positive”: Tantangan dan Peluang dalam Implementasi Kerangka Kerja di Indonesia

Kesimpulan

Pengembangan sistem hidroponik untuk pertanian luar angkasa merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya manusia untuk menjelajah di luar angkasa. Meskipun potensi manfaatnya sangat besar, seperti efisiensi penggunaan sumber daya dan penyediaan makanan segar bagi astronot, tantangannya juga tidak sedikit. Gravitasi mikro, lingkungan tertutup yang ekstrem, pengendalian hama dan penyakit, ketersediaan nutrisi, serta biaya yang tinggi merupakan beberapa kendala utama yang harus diatasi. 

Namun, melalui berbagai eksperimen di International Space Station (ISS) seperti Advanced Plant Habitat, Plant Habitat-02, Plant Habitat-04, dan PRESTO, para ilmuwan terus menggali pemahaman tentang pertumbuhan tanaman di luar angkasa. Tidak hanya penting untuk misi ruang angkasa jangka panjang, tetapi juga memberikan kontribusi berharga bagi pertanian di Bumi. Teknologi dan pengetahuan yang diperoleh dari penelitian hidroponik luar angkasa dapat diaplikasikan untuk meningkatkan efisiensi pertanian, mengatasi masalah kelangkaan pangan, dan mengembangkan metode budidaya tanaman yang lebih berkelanjutan.

Referensi

Deviantoro, Alberto Christian. FASILITAS PELATIHAN URBAN VERTICAL AGRICULTURE di KABUPATEN BULELENG. Diss. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2020.

https://www.nasa.gov/missions/station/astronauts-harvest-radish-crop-on-international-space-station/ 

https://www.nasa.gov/missions/station/ways-the-international-space-station-helps-us-study-plant-growth-in-space/ 

Author

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *