Menjaga Lingkungan melalui Penilaian Dampak Kumulatif

PT Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Setiap kegiatan manusia pasti menimbulkan suatu dampak lingkungan. Dampak-dampak ini memiliki potensi untuk mengakumulasi seiring waktu, sehingga berujung pada konsekuensi yang signifikan. Sangat penting bagi individu, komunitas, dan negara-negara untuk mengakui sifat akumulatif dari dampak lingkungan dan mengambil tindakan kolektif.

Bagaimana batasan akumulasi dampak lingkungan kemudian dapat ditoleransi? Pertanyaan ini dapat terjawab melalui penilaian dampak kumulatif lingkungan (Cumulative Impact Assessment atau CIA).

Baca Juga : Menavigasi ESG dalam Komitmen Net Zero di Indonesia

Definisi CIA dapat mengacu pada International Finance Corporation (IFC) Performance Standard 1. CIA merupakan penilaian dampak lingkungan yang terakumulasi dari dampak proyek di masa lalu, sedang berjalan, dan di masa depan. CIA dapat menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pihak berwenang dalam menentukan kelayakan lingkungan. Hal ini karena CIA dapat mengidentifikasi banyak pencemar yang dapat diterima lingkungan agar tidak melebihi baku mutu lingkungan.

Sumber: www.pexels.com/photo

Urgensi CIA terhadap Keberlanjutan Lingkungan

Terdapat beberapa alasan yang mendasari urgensi CIA, yaitu alasan secara konseptual, pragmatis, dan regulasi. Secara konseptual, dampak lingkungan yang seharusnya menjadi perhatian adalah dampak kumulatif, bukan dampak dari satu proyek saja. Sebagai contoh, suatu kegiatan tambang mungkin belum berdampak besar bagi lingkungan. Namun, apabila terdapat beberapa kegiatan tambang, dampak berupa penurunan biodiversitas, peningkatan air limpasan, dan erosi menjadi signifikan. 

Baca Juga : Transisi Desa dalam Sudut Pandang Pembangunan Berkelanjutan

Secara pragmatis, terdapat peraturan yang mengharuskan dilakukannya CIA. Kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) di Indonesia umumnya masih terfokus pada dampak dari satu rencana kegiatan. Sementara itu, beberapa peminjam dana mengharuskan adanya analisis dampak kumulatif pada dokumen ESIA (Environmental and Social Impact Assessment)

Urgensi penilaian dampak kumulatif juga disebabkan oleh alasan peraturan. Untuk membuat “ruang” bagi proyek pembangunan di masa depan, CIA perlu dilakukan. Suatu pabrik dapat mengalirkan efluen pengolahan air limbahnya pada suatu sungai. Pabrik tersebut harus memperkirakan kualitas efluen agar pabrik lain juga dapat mengalirkan efluen tanpa menyebabkan kualitas air sungai tidak memenuhi baku mutu. Hal ini berarti bahwa CIA membutuhkan kerja sama antar pemrakarsa proyek.

Sumber: www.pexels.com

Menjawab Tantangan CIA

Tantangan terbesar dalam melakukan CIA adalah kurangnya data dan minimnya kolaborasi antara pemrakarsa proyek. Dalam CIA, dibutuhkan data tentang proyek di masa lampau dan di masa depan. Seringkali data ini bersifat rahasia atau belum dapat diketahui karena mengikuti kebijakan politik. Tidak hanya itu, beberapa data lingkungan, seperti kondisi meteorologi dan pemantauan kualitas air terkadang sulit untuk didapatkan atau kurang lengkap. 

Kurangnya data dapat diatasi dengan transparansi informasi oleh institusi penyedia data publik. Selain itu, kemudahan mendapatkan data juga perlu ditingkatkan sehingga publik mendapatkan data yang dibutuhkan dengan mudah. Pengembangan teknologi dan digitalisasi perlu dimanfaatkan dalam meningkatkan aksesibilitas data yang mendukung pengerjaan CIA.

Baca Juga : Partisipasi Publik dalam Sektor Pertambangan indonesia

Di sisi lain, dibutuhkan pula kolaborasi antara pemrakarsa proyek untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Menyatukan kepentingan bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan tentu bukan hal yang mudah, namun bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Dengan kolaborasi, penilaian dampak lingkungan pun dapat menjadi lebih komprehensif.

CIA dapat menjadi sebuah hal yang penting dalam mengantisipasi dan mengelola dampak negatif yang mungkin terjadi pada lingkungan dan masyarakat. Melalui penilaian ini, para pemangku kepentingan dapat memahami konsekuensi jangka panjang dari suatu proyek dan mencari solusi yang berkelanjutan. Penilaian yang komprehensif dan akurat akan memberikan informasi yang berharga bagi pembuat kebijakan, pengembang, dan masyarakat untuk membuat keputusan yang bijak. Selain itu, penilaian dampak kumulatif juga dapat menjadi landasan bagi peningkatan perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan proyek masa depan. Dengan memprioritaskan keberlanjutan, masa depan antara pembangunan dan pelestarian alam dapat menjadi harmonis.

Author

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *