Harga BBM Naik, Saatnya Beralih ke Mobil Listrik
Mirekel.id – Pada tanggal 3 September 2022 pemerintah mengumumkan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, mengalami kenaikan. Harga Pertalite yang semula sebesar Rp7.650 per liter kini naik menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara harga BBM jenis Solar yang semula sebesar Rp 5.150 per liter kini naik menjadi Rp 6.800 per liter.
Kenaikan harga BBM ini memberi banyak dampak di Indonesia, salah satunya adalah kenaikan tarif angkutan darat. Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat (Organda), Adrianto Djokosoetono mengatakan, tarif angkutan darat dapat naik hingga 5% sampai 15%. Selain kenaikan tarif angkutan darat, banyak masyarakat yang juga beralih berjalan kaki.
Peralihan BBM ke Mobil Tenaga Listrik
(sumber gambar: pexels.com)
Mengingat persediaan BBM semakin menipis setiap tahunnya, banyak perusahaan otomotif berlomba-lomba untuk memproduksi mobil berbahan bakar listrik. Mobil listrik merupakan kendaraan yang beroperasi menggunakan tenaga listrik di baterai. Mobil listrik tidak membutuhkan mesin bakar untuk mengubah energi panas menjadi mekanik. Energi mekanik tersebut didapatkan dari sebuah mesin yang mendapat pasokan listrik dari baterai setelah melewati inverter.
Baca Juga: Aplikasi MyPertamina Mendorong Bahan Bakar Ramah Lingkungan?
Tentunya di Indonesia sendiri sudah mulai ada beberapa masyarakat yang memiliki mobil listrik. Mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak. Hal ini dikarena mobil listrik tidak menghasilkan emisi yang dapat menghasilkan polusi udara. Dengan begitu tidak akan menghasilkan residu emisi CO2 dan COO. Pada dasarnya bahan bakar mobil listrik menggunakan baterai berbahan baku kobalt. Namun, dikarenakan Indonesia memiliki cadangan nikel dalam jumlah yang besar, akan ada kemungkinan baterai untuk mobil listrik akan berbahan baku nikel. Baterai yang terbuat dari nikel memiliki densitas energi yang sangat tinggi (5-7 kali aki timbal). Tidak hanya mobil, kendaraan sepeda motor juga mulai beralih berbahan bakar listrik. Keunggulan sepeda motor listrik juga tidak berbeda jauh dengan keunggulan mobil listrik. Keduanya dinilai ramah lingkungan.
Baca Juga: Peluang dan Tantangan Dalam Pengembangan Energi Terbarukan: Kontribusi Industri Panel Surya
Beberapa waktu ke belakang, Pemerintah Indonesia melegalkan konversi mobil bensin menjadi mobil listrik, begitu pula dengan sepeda motor. Sebelumnya, Presiden Indonesia Joko Widodo sempat meminta seluruh anggota instansi pemerintah mengganti kendaraan dinas mereka menjadi kendaraan listrik. Agar permintaan tersebut direalisasikan, beliau memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin kebijakan tersebut.
Mobil Listrik, Ramah Lingkungan?
Memang, kendaraan berbahan bakar listrik dinilai ramah lingkungan. Tetapi mobil listrik juga belum tentu benar-benar ramah lingkungan. Pasalnya sumber energi untuk pengisian baterai masih menggunakan listrik dengan pembakaran bahan bakar fosil. Maka dari itu polusi udara masih tetap ada meski bukan dari mobil listriknya langsung. Harapannya pemerintah Indonesia cepat menanggapi permasalah ini dengan melakukan percepatan transisi energi.