UMKM dan ESG: Tantangan Baru atau Peluang Besar?

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Ketika mendengar tentang ESG (Environmental, Social, Governance), kita sering membayangkan perusahaan-perusahaan besar, korporasi multinasional, atau industri besar yang berdampak langsung terhadap lingkungan dan masyarakat. Namun, bagaimana dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)?
UMKM berkontribusi terhadap sekitar 60% PDB Indonesia dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di tanah air. Menariknya, sektor ini juga tengah berada di posisi strategis untuk mengadopsi ESG sebagai peluang pertumbuhan yang berkelanjutan.
Studi Kasus: UMKM Lokal dan Internasional yang Berhasil Mengadopsi ESG
1. Javara Indonesia (Indonesia)
Sumber foto: javara co id
Javara dikenal sebagai social enterprise yang berfokus pada pelestarian pangan lokal, keberlanjutan pertanian, dan pemberdayaan petani kecil. Melalui integrasi prinsip ESG, Javara sukses memasuki pasar internasional, bahkan sampai ke pasar Eropa dan Amerika Serikat. Perusahaan ini berhasil menunjukkan bahwa ESG dapat meningkatkan daya saing sekaligus melindungi lingkungan dan masyarakat lokal.
2. Allbirds (Amerika Serikat)
Sumber foto: allbirds com
Allbirds merupakan perusahaan alas kaki yang awalnya adalah UMKM asal California. Allbirds dengan cermat mengintegrasikan ESG ke dalam model bisnisnya dengan bahan baku sepatu yang berkelanjutan, seperti wool dan material daur ulang. Tidak hanya itu, Allbirds berhasil menjadi UMKM yang berkembang cepat dan melakukan IPO di Nasdaq, menunjukkan bahwa ESG bukan hanya pilihan etis tetapi juga strategi bisnis yang cerdas.
3. Krakakoa Chocolate (Indonesia)
Sumber foto: krakakoa com
Produsen cokelat asal Lampung ini menempatkan ESG sebagai inti bisnis mereka, mulai dari metode pertanian kakao berkelanjutan, fair-trade dengan petani lokal, hingga kemasan ramah lingkungan. Strategi ini membuat Krakakoa berhasil mendapat perhatian pasar premium di dalam dan luar negeri.
ESG untuk UMKM: Apa Manfaatnya?
- Menarik investor yang sadar akan dampak sosial dan lingkungan (impact investors).
- Meningkatkan reputasi brand di tengah konsumen yang semakin peduli terhadap isu keberlanjutan.
- Memperkuat relasi dengan komunitas lokal, konsumen, serta pemangku kepentingan terkait.
Namun, tantangannya tetap nyata. UMKM sering menghadapi kendala akses ke sumber daya, kurangnya pemahaman mendalam tentang ESG, serta keterbatasan modal awal untuk transformasi bisnis. Maka, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak seperti pemerintah, perusahaan besar, investor, dan lembaga pendukung agar ESG tidak hanya menjadi slogan tetapi praktik nyata yang memberdayakan UMKM.
Baca juga: PENERAPAN ESG YANG DAPAT MENDUKUNG TRANSISI KE ENERGI TERBARUKAN
Kesimpulan
Langkah Selanjutnya Bagi UMKM, ESG bukanlah hambatan, melainkan peluang besar untuk tumbuh berkelanjutan, meraih pasar global, dan meningkatkan daya saing jangka panjang. Sudah siapkah bisnis Anda mengadopsi ESG?
Referensi
Kementerian Koperasi dan UMKM RI. (2023). Laporan Tahunan UMKM Indonesia. Jakarta: Kemenkop UKM.
Javara Indonesia. (n.d.). https://javara.co.id
Allbirds Sustainability Report. (2023). https://www.allbirds.com/pages/sustainability
Krakakoa Chocolate ESG Commitment.(n.d.) https://krakakoa.com/pages/our-impact
OECD. (2022). Environmental, Social and Governance (ESG) Investing: Challenges and Opportunities for SMEs. Paris: OECD Publishing.