PENERAPAN ESG YANG DAPAT MENDUKUNG TRANSISI KE ENERGI TERBARUKAN

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam sektor energi menjadi langkah strategis yang dapat mendukung transisi menuju energi terbarukan. ESG tidak hanya berfungsi sebagai panduan untuk pengelolaan perusahaan yang berkelanjutan, tetapi juga sebagai alat untuk menarik investasi yang lebih besar dalam proyek-proyek energi ramah lingkungan. Dalam konteks Indonesia, penerapan ESG dapat mempercepat transisi dari ketergantungan pada sumber energi fosil menuju penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Penerapan ESG di sektor energi juga membuka akses pendanaan yang lebih luas. Investor kini semakin memperhatikan kinerja ESG perusahaan sebagai indikator penting dalam pengambilan keputusan investasi. Dengan demikian, penerapan ESG tidak hanya membantu perusahaan memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Secara keseluruhan, penerapan ESG di sektor energi merupakan langkah penting dalam mendukung transisi ke energi terbarukan. Dengan memfokuskan pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, perusahaan dapat menciptakan nilai jangka panjang sambil berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.
Penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dapat meningkatkan kinerja perusahaan di sektor energi melalui beberapa cara yang signifikan.
1. Akses Pendanaan yang Lebih Luas
Sumber foto: RUN Msrket
Implementasi prinsip ESG membuka akses yang lebih besar bagi perusahaan untuk mendapatkan pendanaan, terutama dalam proyek-proyek energi terbarukan. Investor dan lembaga keuangan semakin mempertimbangkan kinerja ESG dalam pengambilan keputusan investasi mereka, sehingga perusahaan dengan skor ESG yang baik dapat menarik lebih banyak investasi.
2. Pengurangan Risiko
Sumber foto: LP2M UMA
Dengan menerapkan prinsip ESG, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko non-keuangan yang berkaitan dengan lingkungan dan sosial. Hal ini membantu perusahaan untuk menghindari potensi masalah hukum dan reputasi yang dapat muncul dari praktik bisnis yang tidak berkelanjutan.
3. Inovasi dan Efisiensi Operasional
Sumber foto: Seputar Birokrasi
Penerapan prinsip ESG mendorong perusahaan untuk berinovasi dalam teknologi dan proses operasional mereka, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengurangan limbah. Hal ini tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan tetapi juga dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang.
4. Kepatuhan Terhadap Regulasi
Sumber foto: Tren Asia
Dengan mengikuti prinsip ESG, perusahaan lebih siap untuk mematuhi regulasi lingkungan dan sosial yang semakin ketat. Kepatuhan ini tidak hanya menghindarkan perusahaan dari sanksi, tetapi juga menciptakan peluang untuk mendapatkan insentif dari pemerintah untuk proyek-proyek berkelanjutan
Berikut adalah contoh perusahaan di Indonesia yang telah berhasil menerapkan prinsip ESG untuk mendukung transisi ke energi terbarukan
1. PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE)
Sumber foto: facebook
Pertamina NRE, anak perusahaan PT Pertamina, berhasil meraih peringkat ESG BBB dari MSCI. Perusahaan ini fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dan menunjukkan komitmen terhadap praktik keberlanjutan dalam operasionalnya, termasuk pengurangan emisi dan pengelolaan dampak lingkungan.
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)
Sumber foto: DDTC
PGN mencapai peringkat pertama dalam aspek lingkungan untuk inisiatif reduksi emisi sebesar 598,39 tCO2eq. Perusahaan ini juga aktif dalam mematangkan pasokan gas bumi untuk pelanggan sebagai bagian dari upaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
3. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
Sumber foto: Dharma Satya Nusantara
DSNG menerapkan prinsip ESG dengan fokus pada keberlanjutan melalui pemanfaatan limbah untuk energi terbarukan, seperti Bio-CNG dari limbah sawit. Mereka juga menggunakan tenaga surya untuk operasional pabrik, yang berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
4. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
PGEO telah lama beroperasi dalam pengelolaan energi panas bumi dan telah mengoperasikan beberapa unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Perusahaan ini berkomitmen untuk meningkatkan kontribusinya terhadap energi terbarukan di Indonesia.
5. PT Vale Indonesia Tbk
Sumber foto: wikipedia
PT Vale menegaskan dedikasinya terhadap praktik ESG dan berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi hijau. Perusahaan ini terlibat dalam kolaborasi strategis untuk mengembangkan solusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di sektor energi Indonesia sangat penting untuk mendukung transisi ke energi terbarukan. ESG berfungsi sebagai panduan untuk pengelolaan berkelanjutan dan menarik investasi dalam proyek ramah lingkungan. Perusahaan yang menerapkan ESG, seperti PT Pertamina New & Renewable Energy dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dapat mengakses pendanaan lebih luas, mengurangi risiko operasional, serta mendorong inovasi dan efisiensi.
Dengan fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, penerapan prinsip ESG tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan tetapi juga berkontribusi pada upaya global mengatasi perubahan iklim. Ini memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi terbarukan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan.
Referensi
rhbtradesmart.co.id. (2024, Februari). Investasi Hijau, Investasi Saham Ramah Lingkungan? Memangnya Ada?
green.katadata.co.id. (2024). 24 Perusahaan Energi Melanjutkan Komitmen Hijau.
cnbcindonesia.com. (2023). Peran Penting ESG Dalam Transisi Energi dan Pengembangan EBT.
forestinsights.id. (2024, November). Implementasi ESG Buka Akses Pendanaan Energi Terbarukan untuk Pengurangan Emisi Karbon.