Perubahan Regulasi ESG Global: Apa Dampaknya untuk Perusahaan dan Investor?

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Beberapa tahun terakhir, ESG (Environmental, Social, Governance) bukan lagi isu opsional bagi perusahaan dan investor, melainkan aspek fundamental dalam strategi bisnis. Seiring meningkatnya perhatian global terhadap keberlanjutan, regulasi ESG juga berkembang pesat. Lalu, apa dampaknya bagi perusahaan dan investor?

Pada 2024, Uni Eropa secara resmi menerapkan Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD), mewajibkan ribuan perusahaan termasuk perusahaan yang berbasis di luar Eropa namun beroperasi atau menjual produknya di kawasan tersebut untuk mengungkapkan dampak sosial dan lingkungan secara detail. Amerika Serikat juga memperkenalkan peraturan baru lewat Securities and Exchange Commission (SEC) yang mengharuskan perusahaan publik melaporkan risiko terkait perubahan iklim serta strategi mitigasinya secara eksplisit.

Di Asia, negara seperti Singapura, Jepang, dan Hong Kong memperketat aturan pelaporan ESG, mendorong perusahaan untuk lebih transparan dalam melaporkan dampak aktivitas bisnis mereka. Indonesia sendiri melalui OJK (Otoritas Jasa Keuangan) juga mulai memperkuat standar ESG, khususnya untuk sektor keuangan dan emiten di pasar modal.

Apa Dampaknya bagi Perusahaan

    1.   Transparansi Menjadi Wajib

Regulasi ESG global

Sumber foto: populix

Perusahaan tidak lagi dapat sekadar menyatakan komitmen terhadap ESG secara umum. Mereka kini wajib menyediakan data akurat, spesifik, dan terukur mengenai dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas operasional mereka.

    2.   Perubahan Strategi Bisnis

Sumber foto: Bina Potensia Indonesia

Regulasi baru ini memaksa perusahaan berpikir ulang dalam menyusun strategi bisnis jangka panjang. Bukan sekadar kewajiban pelaporan, melainkan bagaimana mengintegrasikan ESG secara strategis untuk menarik investor dan menjaga posisi kompetitif di pasar.

 

    3.   Biaya dan Investasi Baru

Regulasi ESG global

Sumber foto: UMSU

Awalnya, perusahaan mungkin menghadapi peningkatan biaya, terutama terkait sistem pemantauan dan pelaporan. Namun dalam jangka panjang, penerapan ESG yang efektif dapat meningkatkan efisiensi operasional serta daya tarik perusahaan terhadap investor yang peduli keberlanjutan.

Bagaimana Dampaknya bagi Investor?

    1.   Risiko yang Lebih Jelas

Sumber foto: IRBA

Investor kini memiliki akses terhadap informasi yang lebih rinci dan transparan mengenai risiko ESG. Hal ini memungkinkan investor membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan sesuai dengan target keberlanjutan mereka.

 

    2.   Dorongan ke Arah Sustainable Investing

Regulasi ESG global

Sumber foto: ET Manufacturing

Dengan regulasi yang lebih ketat, investor institusional seperti dana pensiun dan asuransi semakin terdorong untuk mengalokasikan investasi mereka ke perusahaan yang secara jelas menerapkan prinsip ESG, menekan perusahaan yang belum menerapkan ESG secara serius.

Baca juga: PENERAPAN ESG YANG DAPAT MENDUKUNG TRANSISI KE ENERGI TERBARUKAN

    3.   Peningkatan Kepercayaan Investor

Sumber foto: purobo

Regulasi ESG yang ketat secara global memberikan jaminan tambahan bagi investor bahwa investasi mereka dilakukan pada perusahaan yang bertanggung jawab, menurunkan risiko investasi jangka panjang.

 

Kesimpulan

Regulasi ESG global yang semakin ketat adalah tantangan sekaligus peluang. Perusahaan perlu bergerak cepat menyesuaikan strategi bisnis agar tidak hanya memenuhi kepatuhan, namun juga memenangkan kepercayaan investor dan pasar. Bagi investor, regulasi ini adalah alat untuk membuat keputusan investasi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Bagaimana kesiapan perusahaan Anda menghadapi perubahan regulasi ESG terbaru?

 

 

Referensi

European Commission. (2024). Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD).

European Union. Retrieved from https://finance.ec.europa.eu.

Securities and Exchange Commission (SEC). (2023). The Enhancement and

Standardization of Climate-Related Disclosures. Retrieved from https://www.sec.gov.

Monetary Authority of Singapore (MAS). (2023). Sustainability Reporting Guidelines.

Retrieved from https://www.mas.gov.sg.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2023). Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II

2021-2025. Jakarta: OJK. Retrieved from https://ojk.go.id.

PwC. (2023). Global ESG Regulatory Outlook 2023. PwC Global Sustainability Insights.

Author

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *