Mengapa Risiko ESG Adalah Ujian Nyata bagi Bisnis Modern

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Dalam lanskap bisnis saat ini, istilah ESG (Environmental, Social, and Governance) bukan sekadar jargon. Ini adalah tolok ukur baru yang menentukan apakah perusahaan Anda siap menghadapi tantangan masa depan atau justru terjebak dalam praktik usang yang berisiko tinggi.
Risiko ESG mencakup potensi ancaman yang terkait dengan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola yang dapat mengguncang stabilitas dan reputasi perusahaan Anda. Dari bencana alam akibat perubahan iklim hingga skandal hak asasi manusia dan praktik korupsi, semua ini adalah bom waktu yang menunggu untuk meledak jika tidak ditangani dengan serius.
Siapa yang Terlibat?
Sumber foto: liputan6 com
- Perusahaan: Anda tidak bisa lagi bersembunyi di balik laporan tahunan yang mengilap. Transparansi dan tindakan nyata dalam menerapkan praktik ESG adalah keharusan.
- Investor: Mereka tidak hanya mencari keuntungan finansial tetapi juga memastikan bahwa dana mereka ditempatkan pada perusahaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
- Regulator dan Pemerintah: Dengan regulasi yang semakin ketat, ketidakpatuhan terhadap standar ESG dapat berujung pada sanksi berat dan hilangnya izin operasi.
- Masyarakat dan Konsumen: Era konsumen pasif telah berakhir. Mereka kini lebih sadar dan kritis terhadap praktik bisnis Anda, dan suara mereka dapat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.
Kapan Risiko Ini Mengintai?
Sumber foto: halodoc
Risiko ESG tidak menunggu waktu yang tepat untuk muncul; mereka selalu ada. Namun, momen-momen krusial seperti perencanaan strategis tahunan, pelaporan keuangan, atau saat terjadi perubahan regulasi dan krisis global adalah saat-saat di mana risiko ini dapat meningkat dan memerlukan perhatian khusus.
Di Mana Risiko Ini Bersembunyi?
Sumber foto: Alodokter
- Operasional Internal: Dari emisi karbon hingga kondisi kerja karyawan, risiko lingkungan dan sosial dapat muncul di jantung operasi Anda.
- Rantai Pasokan: Praktik tidak berkelanjutan atau pelanggaran hak asasi manusia oleh pemasok Anda dapat menodai reputasi dan menimbulkan risiko hukum.
- Pasar Global: Perbedaan standar ESG antar negara dapat menciptakan tantangan bagi ekspansi dan operasi internasional Anda.
Mengapa Anda Harus Peduli?
Sumber foto: kompasiana
Mengabaikan risiko ESG sama dengan bermain api di tengah ladang minyak. Selain potensi kerugian finansial, perusahaan Anda berisiko kehilangan kepercayaan investor, menghadapi boikot konsumen, dan berurusan dengan litigasi yang mahal. Sebaliknya, proaktif dalam mengelola risiko ESG dapat membuka pintu menuju peluang baru, meningkatkan reputasi, dan memastikan keberlanjutan bisnis Anda di masa depan.
Bagaimana Menghadapi Risiko ESG?
Sumber foto: Bank Raya
- Identifikasi dan Penilaian: Lakukan audit menyeluruh untuk mengidentifikasi area di mana risiko ESG mungkin muncul.
- Strategi Mitigasi: Kembangkan kebijakan dan praktik yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut.
- Pelatihan dan Kesadaran: Edukasi karyawan dan manajemen tentang pentingnya ESG dan peran mereka dalam implementasinya.
- Pelaporan Transparan: Komunikasikan upaya dan pencapaian ESG Anda secara terbuka kepada semua pemangku kepentingan.
- Kolaborasi dengan Pemasok dan Mitra: Pastikan bahwa seluruh rantai pasokan Anda mematuhi standar ESG yang telah ditetapkan.
- Pemantauan dan Evaluasi: Tinjau dan perbarui kebijakan ESG Anda secara berkala untuk menyesuaikan dengan perubahan regulasi dan ekspektasi pasar.
Baca juga: Perubahan Regulasi ESG Global: Apa Dampaknya untuk Perusahaan dan Investor?
Dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda tidak hanya melindungi perusahaan dari risiko potensial tetapi juga menempatkannya sebagai pemimpin dalam praktik bisnis berkelanjutan yang akan dihargai oleh pasar dan masyarakat.
Referensi
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2025). “Nota Keuangan dan RAPBN 2025.”https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2025/01/Buku-II-Nota-Keuangan-APBNTA-2025.pdf
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2024). “SDGs, ESG, dan Infrastruktur.”
https://kpbu.kemenkeu.go.id/read/88-243/umum/kajian-opini-publik/sdgsesg-dan-infrastruktur
Otoritas Jasa Keuangan. (2024). Keuangan Hijau dan Berkelanjutan.” https://ojk.go.id/id/Publikasi/E-Magazine/Documents/Majalah%20Edukasi%20Konsumen%20Triwulan%20II%202024.pdf
“Disinformasi Digital, Populisme dan Solusi Jurnalisme.” Academia.edu.
https://www.academia.edu/39869157/Disinformasi_Digital_Populisme_dan_Solusi_Jurnalisme