Evaluasi Akhir Tahun: Kontribusi Kita dalam Krisis Iklim
New Year, New Me
Menyambut tahun baru, orang-orang seringkali mempertanyakan apa yang telah dilakukan dalam 1 tahun terakhir. Kita berefleksi diri, apa saja pencapaian yang sudah kita raih? Apa saja mimpi-mimpi yang telah terlaksana? Siapa saja kenalan baru yang kita dapatkan? Kemudian, untuk menyambut tahun yang baru, kita menyusun target-target yang ingin kita capai.
Namun, pernahkah kita bertanya, seberapa besar kontribusi kita dalam krisis iklim di 1 tahun terakhir ini? Apakah aktivitas saya di tahun 2021 menghasilkan emisi yang tinggi? Kemudian lebih jauh, pernahkah kita membuat resolusi untuk hidup lebih hijau di tahun depan? Meskipun ada, namun masyarakat yang menerapkan hal demikian masih bisa dihitung jari.
Jejak Karbon: Histori Kontribusi Manusia Menghasilkan Emisi Gas Rumah Kaca
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia merupakan penyebab utama krisis iklim. Namun, banyak di antara kita merasa bahwa bukan “kita” yang menjadi penyebab utama, melainkan pihak-pihak yang lebih besar. Kita sering menyalahkan industri, perusahaan energi, atau pengusaha, namun kita lupa bahwa perilaku kita juga bisa mendorong terjadinya krisis iklim.
Dewasa ini, banyak disebutkan istilah jejak karbon. Jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh individu ataupun organisasi/institusi dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Jejak karbon ini menilai segala aktivitas kita, dari hulu hingga hilir. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar emisi GRK yang kita hasilkan yang mendorong terjadi krisis iklim.
Baca Juga : Sumber Energi Terbarukan (Renewable Energy)
Karbon Kalkulator sebagai Media Evaluasi Akhir Tahun
Meningkatnya kesadaran manusia akan isu krisis iklim mendorong ilmuwan untuk menemukan cara menghitung jejak karbon. Lebih jauh, untuk bisa memberikan masyarakat awam kesempatan mengetahui jejak karbon mereka, dibuatkan kalkulator jejak karbon. Seperti namanya, kalkulator jejak karbon ini dihadirkan secara praktis seperti kalkulator. Pengguna hanya perlu menginput data-data yang diperlukan untuk menunjukkan hasil perhitungan.
Berdasarkan medianya, kalkulator jejak karbon yang paling praktis dibedakan menjadi 2. Yang pertama adalah dengan media website. Pengguna hanya tinggal menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana pada website. Contoh pertanyaan untuk jejak karbon rumah tangga adalah “Berapa pengeluaran listrik Anda per bulan?”. Pengguna tinggal memasukkan angka ataupun memilih opsi jawaban pada formulir. Jenis kalkulator pada website ini sangat praktis karena kita hanya perlu mengunjungi website yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Jenis media yang kedua adalah spreadsheet. Pengguna diharuskan untuk mendownload file terlebih dahulu, barulah kemudian mengisi data-data pada file tersebut. Jenis spreadsheet ini biasanya lebih detail karena menunjukkan dasar perhitungan.
Kalkulator jejak karbon juga ini hadir untuk berbagai keperluan. Terdapat kalkulator kegiatan manusia secara keseluruhan, mulai dari konsumsi energi, transportasi, hingga kebutuhan sekunder (cek carbonfootprint.com – Carbon Footprint Calculator). Lalu terdapat pula kalkulator untuk aspek tertentu, misalnya fashion (cek Fashion Footprint Calculator (thredup.com)). Ada juga kalkulator untuk mengukur emisi akibat manajemen sampah (cek GHG calculator for solid waste ver. II-2013 | IGES).
Contoh kalkulator jejak karbon media website
Sumber: carbonfootprint.com – Carbon Footprint Calculator
Maka, pertanyaan tentang “Seberapa besar kontribusi kita terhadap krisis iklim?” bisa kita terapkan untuk menjadi evaluasi akhir tahun. Hal ini agar di tahun yang akan datang kita bisa lebih mindful dalam beraktivitas. Karena masing-masing individu sesungguhnya berkontribusi terhadap kerusakan yang terjadi di bumi, maka kita harus bertindak. Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulai dari sekarang.