Tantangan dan Peluang Penerapan Teknologi CCUS di ASEAN

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) adalah salah satu solusi untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) yang menjadi penyebab utama perubahan iklim global. Teknologi ini berfungsi untuk menangkap CO2 dari sumber emisi, seperti pembangkit listrik, industri, atau transportasi, kemudian menggunakannya untuk keperluan lain, seperti produksi bahan kimia, pupuk, atau bahan bakar sintetis, atau menyimpannya di tempat yang aman, seperti reservoir minyak dan gas bumi, akuifer, atau formasi batuan.

Teknologi CCUS memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi pada pencapaian target Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan oleh banyak negara di dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara. Menurut International Energy Agency (IEA), teknologi CCUS berkontribusi mengurangi emisi kumulatif secara global lebih dari 10 persen pada tahun 2050. Bahkan, penangkapan karbon untuk CCUS di Asia Tenggara harus mencapai setidaknya 35 juta ton CO2 pada tahun 2030 dan lebih dari 200 juta ton pada tahun 2050.

Infrastruktur dan Koordinasi: Kunci Sukses Penerapan Teknologi CCUS di Asia Tenggara

Sumber Foto : Adobe Stock

Namun, penerapan teknologi CCUS juga menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi teknis, ekonomis, maupun regulasi. Salah satu tantangan utama adalah biaya yang tinggi untuk menangkap, mengangkut, dan menyimpan CO2. Meskipun beberapa studi menunjukkan adanya tren penurunan biaya capture CO2 pada proyek-proyek CCUS skala besar, tetap diperlukan upaya-upaya untuk terus mendorong keekonomian proyek CCUS, seperti pengembangan teknologi yang lebih murah, kerja sama untuk cost sharing dan insentif, pengembangan CCUS Hub yang menghubungkan berbagai sumber CO2 ke berbagai lokasi injeksi, dan mendorong penerapan nilai ekonomi karbon termasuk carbon offset.

Baca Juga : Peran CCUS Dalam Mendukung Transisi Energi Bersih di ASEAN

Selain itu, tantangan lain adalah ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kegiatan CCUS, seperti pipa transmisi CO2, fasilitas injeksi dan penyimpanan CO2, serta sistem pemantauan dan verifikasi emisi CO2. Tantangan ini membutuhkan koordinasi dan kolaborasi antara berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat. Selain itu, diperlukan juga dukungan regulasi yang jelas dan konsisten untuk memberikan kepastian hukum dan insentif bagi pelaku usaha yang ingin mengembangkan proyek CCUS.

Peluang Ekonomi Baru dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS di Asia Tenggara

Di sisi lain, penerapan teknologi CCUS juga membuka peluang baru bagi sektor energi dan industri di Asia Tenggara. Salah satunya adalah pemanfaatan CO2 untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi melalui Enhanced Oil Recovery (EOR) atau Enhanced Gas Recovery (EGR). Teknologi ini dapat membantu memperpanjang umur produksi sumur-sumur minyak dan gas bumi yang sudah tua atau menurun produktivitasnya. Selain itu, teknologi CCUS juga dapat dimanfaatkan untuk memproduksi bahan-bahan bernilai tinggi dari CO2, seperti blue ammonia, dimethyl ether (DME), metanol, atau etanol. Bahan-bahan ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga :  Peran Perusahaan dalam Good Corporate Governance di Pedesaan

Dorong Kerja Sama Regional untuk Mendorong Penerapan Teknologi CCUS di Asia Tenggara

Sumber Foto : Adobe Stock

Oleh karena itu, penerapan teknologi CCUS di Asia Tenggara perlu didorong dengan lebih gencar melalui kerja sama regional maupun internasional. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kapasitas dan kesadaran tentang manfaat dan tantangan teknologi CCUS bagi pembangunan berkelanjutan di kawasan ini; melakukan studi kelayakan dan riset inovasi untuk mengembangkan proyek-proyek CCUS yang sesuai dengan kondisi lokal; menyediakan pendanaan dan insentif bagi proyek-proyek CCUS yang memiliki dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi; serta menyusun kerangka regulasi dan kebijakan yang mendukung pengembangan teknologi CCUS di kawasan ini.

Baca Juga : Partisipasi Publik Berbasis Digital dari Negeri Singa

Dengan demikian, teknologi CCUS dapat menjadi salah satu instrumen penting untuk mencapai target NZE di Asia Tenggara sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan ini.

 

Author

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *