Peran ESG di Pasar Modal sebagai Instrumen Investasi Berkelanjutan

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Dalam beberapa tahun terakhir, konsep ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi salah satu topik paling penting dalam dunia keuangan global. ESG bukan lagi sekadar tren, melainkan pendekatan strategis yang mengubah cara investor menilai risiko dan peluang investasi. Melalui penerapan prinsip ESG, investor tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga memastikan dampak positif terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
Di Indonesia, penerapan ESG semakin mendapat perhatian. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dan melaporkannya secara transparan. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia menuju ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan.
Memahami ESG dan Signifikansinya di Dunia Investasi

Sumber: IRIS Business
ESG merupakan kerangka kerja yang membantu investor menilai keberlanjutan dan dampak jangka panjang dari suatu perusahaan.
- Aspek Lingkungan (Environmental) menilai bagaimana perusahaan mengelola dampaknya terhadap alam, seperti emisi karbon, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah.
- Aspek Sosial (Social) mencakup hubungan dengan karyawan, komunitas, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
- Aspek Tata Kelola (Governance) menyoroti transparansi, etika bisnis, dan komposisi dewan direksi.
Secara global, tren ESG tumbuh pesat. Menurut laporan Global Sustainable Investment Alliance (GSIA, 2022), total aset investasi berbasis keberlanjutan mencapai lebih dari US$35 triliun pada tahun 2021, setara dengan sepertiga total aset yang dikelola secara profesional di dunia. Ini menandakan bahwa investor semakin memperhatikan keberlanjutan sebagai bagian penting dari strategi investasi.
ESG sebagai Pendorong Pasar Modal Berkelanjutan

Sumber: ekonomi bisnis
Pasar modal berperan penting dalam menyalurkan dana masyarakat menuju kegiatan ekonomi yang produktif. Ketika prinsip ESG diterapkan, pasar modal tidak hanya menjadi tempat transaksi saham atau obligasi, tetapi juga menjadi mekanisme pembiayaan untuk pembangunan berkelanjutan.
Penerapan ESG dapat mendorong:
- Transparansi dan kepercayaan investor, karena perusahaan yang menerapkan ESG biasanya memiliki tata kelola yang lebih baik.
- Stabilitas jangka panjang, sebab perusahaan dengan praktik berkelanjutan cenderung lebih tahan terhadap risiko lingkungan dan sosial.
- Dampak sosial dan lingkungan positif, karena modal dialokasikan ke sektor-sektor ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan teknologi hijau.
Bahkan lembaga global seperti United Nations Principles for Responsible Investment (UN PRI) mendorong investor institusi untuk mengintegrasikan prinsip ESG dalam proses pengambilan keputusan investasi. Langkah ini membantu menciptakan sistem keuangan yang lebih etis dan berkelanjutan.
Implementasi ESG di Indonesia

Sumber: humas indonesia
Indonesia mulai memperkuat komitmennya terhadap investasi berkelanjutan sejak OJK menerbitkan Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan pada tahun 2015. Langkah ini menjadi fondasi bagi industri keuangan untuk menerapkan prinsip ESG di berbagai instrumen, termasuk pasar modal.
Beberapa inisiatif penting di Indonesia antara lain:
- Taksonomi Hijau Indonesia (2022): panduan klasifikasi kegiatan ekonomi yang berkontribusi terhadap tujuan lingkungan.
- Indeks ESG Leaders di Bursa Efek Indonesia (2020): menampilkan emiten-emiten dengan kinerja ESG terbaik.
- Penerbitan Sukuk Hijau (Green Sukuk) oleh pemerintah, yang hasilnya digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan mitigasi perubahan iklim.
Melalui inisiatif-inisiatif tersebut, Indonesia menunjukkan bahwa pasar modal dapat menjadi instrumen penting untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs).
Tantangan dalam Penerapan ESG di Pasar Modal

Sumber: pratama institute
Meskipun potensinya besar, penerapan ESG di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya adalah:
- Banyak perusahaan masih menggunakan pedoman berbeda, sehingga sulit membandingkan kinerja keberlanjutan antar emiten.
- Investor membutuhkan data yang kredibel untuk menilai sejauh mana penerapan ESG suatu perusahaan.
- Sebagian besar investor di Indonesia masih berfokus pada return jangka pendek, bukan dampak jangka panjang.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, OJK dan BEI terus mendorong edukasi dan kolaborasi lintas sektor agar penerapan ESG semakin meluas dan terukur.
Baca Juga : Apa Itu Green Enabling Supergrid? Inovasi PT PLN (Persero) untuk Transisi Energi Nasional
Meningkatkan Kesadaran Investor terhadap Investasi Berdampak Positif

Sumber: undp
Kesadaran investor menjadi kunci keberhasilan penerapan ESG di pasar modal. Semakin banyak investor memahami bahwa investasi berkelanjutan tidak hanya menguntungkan dari sisi etika, tetapi juga meningkatkan kinerja finansial jangka panjang.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran ini antara lain:
- Melalui kampanye, seminar, dan konten edukatif yang menjelaskan manfaat ESG.
- Laporan keberlanjutan yang mudah diakses akan meningkatkan kepercayaan investor.
- Mendorong riset dan inovasi terkait dampak ekonomi dari investasi berkelanjutan.
Dengan meningkatnya minat investor terhadap ESG, pasar modal Indonesia dapat berperan lebih besar dalam membiayai ekonomi hijau, memperkuat tata kelola perusahaan, dan menciptakan nilai sosial bagi masyarakat.
Kesimpulan
Peran ESG dalam pasar modal tidak hanya sebatas tren investasi, tetapi merupakan transformasi mendasar dalam sistem keuangan global dan nasional. ESG membantu mengarahkan modal ke sektor-sektor yang mendukung keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan sosial, dan tata kelola yang baik.
Di Indonesia, meskipun masih menghadapi tantangan, perkembangan regulasi, indeks ESG, dan instrumen seperti Green Sukuk menunjukkan kemajuan nyata menuju pasar modal berkelanjutan. Dengan dukungan kebijakan, transparansi, dan kesadaran investor yang semakin tinggi, ESG berpotensi menjadi pilar utama dalam mewujudkan ekonomi hijau dan berketahanan di masa depan.
Referensi
Global Sustainable Investment Alliance. (2022). Global Sustainable Investment Review 2022. Retrieved from https://www.gsi-alliance.org/
Otoritas Jasa Keuangan. (2022). Taksonomi Hijau Indonesia. Jakarta: OJK.
United Nations Principles for Responsible Investment. (2023). What is Responsible Investment? Retrieved from https://www.unpri.org/
Bursa Efek Indonesia. (2023). Indeks IDX ESG Leaders. Retrieved from https://www.idx.co.id/
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2021). Green Sukuk Allocation and Impact Report 2021. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.






