Kesepakatan Akhir dalam Menjembatani Kesenjangan Antara Pengembang dan Warga Lokal di Parit Lapis
PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Proyek Akatara Gas Processing Facility (AGPF) terletak di Desa Bram Itam Raya, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Indonesia. Lokasi proyek ini berjarak sekitar 24 kilometer dari Kota Kuala Tungkal dan mencakup dua wilayah kecamatan, yaitu Bram Itam dan Betara. Proyek ini dimulai pada September 2022 dan direncanakan selesai pada April 2024. Konflik antara pengembang dan warga lokal di Parit Lapis, terkait dengan proyek Akatara Gas Processing Facility (AGPF), muncul akibat berbagai kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat. Salah satu isu utama adalah dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas konstruksi, seperti debu yang beterbangan, suara bising dari alat berat, dan potensi risiko keselamatan akibat pemasangan pipa gas. Masyarakat merasa terancam oleh kemungkinan bencana yang dapat terjadi, seperti ledakan atau kebakaran akibat kebocoran pipa. Kekhawatiran ini diperparah dengan kurangnya informasi yang jelas mengenai langkah-langkah mitigasi yang akan diambil oleh pengembang untuk mengatasi masalah tersebut.
Sebagai respons terhadap kekhawatiran ini, warga lokal melakukan berbagai aksi protes. Beberapa contoh protes yang dilakukan oleh masyarakat Parit Lapis termasuk, Aksi Unjuk Rasa warga untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap proyek dan menuntut perhatian dari pihak pengembang. Kedua, warga menutup jalan sebagai bentuk protes terhadap aktivitas proyek yang dianggap mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Ketiga, Menyandera Kendaraan dengan cara menghentikan kendaraan yang digunakan untuk proyek, dan sebagai upaya untuk menarik perhatian pengembang dan pemerintah. Terakhir ada beberapa pekerja lokal yang terlibat dalam proyek juga melakukan mogok kerja sebagai bentuk solidaritas terhadap tuntutan masyarakat.
Rincian kesepakatan yang dicapai antara pengembang dan warga lokal di Parit Lapis terkait proyek Akatara Gas Processing Facility (AGPF) mencakup beberapa aspek penting yang dirancang untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat dan memastikan bahwa kepentingan mereka diakomodasi. Berikut adalah rincian kesepakatan tersebut.
1.Kompensasi Finansial
- Pengembang setuju untuk memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak langsung oleh proyek, terutama bagi mereka yang kehilangan akses ke lahan atau sumber daya lainnya.
- Besaran kompensasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pengembang dan perwakilan masyarakat, dengan mempertimbangkan nilai lahan dan dampak yang dialami.
2. Pekerjaan untuk Warga Lokal
- Komitmen untuk memprioritaskan warga lokal dalam perekrutan tenaga kerja untuk proyek tersebut. Ini termasuk pelatihan bagi masyarakat agar mereka dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
- Pembentukan forum untuk mengelola tenaga kerja lokal, sehingga proses perekrutan dapat dilakukan secara transparan dan adil.
3. Langkah-langkah Mitigasi Lingkungan
- Pengembang berkomitmen untuk menerapkan langkah-langkah mitigasi guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti debu dan kebisingan selama proses konstruksi.
- Penjadwalan pekerjaan konstruksi di luar jam sibuk masyarakat untuk meminimalkan gangguan.
4. Monitoring Bersama
- Terdapat kesepakatan mengenai pembentukan tim monitoring bersama yang terdiri dari perwakilan pengembang, pemerintah, dan masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan proyek.
- Tim ini bertugas untuk memastikan bahwa semua langkah mitigasi dan kesepakatan yang telah dibuat dilaksanakan dengan baik.
5. Sosialisasi Berkelanjutan
- Pengembang akan melakukan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat mengenai perkembangan proyek dan dampaknya, serta mendengarkan masukan dari warga.
- Pertemuan rutin akan diadakan untuk membahas isu-isu yang muncul selama pelaksanaan proyek.
Dengan adanya kesepakatan ini, terdapat potensi kolaborasi yang lebih baik antara pengembang dan warga lokal di masa mendatang, seperti
1. Proyek Infrastruktur Lainnya
Sumber foto: Dokumentasi pribadi
Kesepakatan ini membuka peluang bagi pengembang untuk terlibat dalam proyek pembangunan infrastruktur lainnya di daerah tersebut dengan dukungan masyarakat.
2. Program Pemberdayaan Ekonomi
Sumber foto: Dokumentasi pribadi
Kerja sama dalam program pemberdayaan ekonomi lokal, seperti pelatihan keterampilan atau dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
3. Inisiatif Lingkungan
Sumber foto: Dokumentasi pribadi
Kolaborasi dalam program-program lingkungan yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam di sekitar lokasi proyek.
4. Kegiatan Sosial dan Budaya
Sumber foto: Dokumentasi pribadi
Pengembang dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan budaya masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap komunitas lokal.
Kesimpulan
Kesepakatan akhir warga lokal di Parit Lapis terkait proyek Akatara Gas Processing Facility (AGPF) menunjukkan langkah positif dalam menjembatani kesenjangan antara pengembang dan masyarakat. Proyek ini, yang dimulai pada September 2022, menghadapi berbagai protes dari warga akibat kekhawatiran akan dampak lingkungan dan keselamatan. Namun, melalui dialog dan negosiasi, kedua belah pihak berhasil mencapai kesepakatan yang mencakup kompensasi finansial bagi warga terdampak, prioritas pekerjaan untuk penduduk lokal, serta langkah-langkah mitigasi lingkungan yang lebih baik.
Kesepakatan ini juga mencakup pembentukan tim monitoring bersama untuk memastikan pelaksanaan proyek sesuai dengan komitmen yang telah dibuat, serta sosialisasi berkelanjutan untuk menjaga komunikasi antara pengembang dan masyarakat. Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan akan tercipta kolaborasi yang lebih baik di masa depan, termasuk peluang untuk proyek infrastruktur lainnya, program pemberdayaan ekonomi lokal, dan inisiatif lingkungan yang saling menguntungkan. Hal ini menandakan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dapat menghasilkan solusi yang lebih berkelanjutan dan harmonis bagi semua pihak yang terlibat.
Referensi
Sugiarto, A. D. (2024). Debu-Debu Parit Lapis. Tanjung Jabung Barat, Jambi: PT JGC Indonesia.