Wrap Up Webinar “Implementasi ESG dalam Mendukung Green and Sustainability Energy”

Pada Hari Selasa, 27 Oktober 2021, PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan telah mengadakan Web Seminar (Webinar) dengan judul “Implementasi ESG dalam Mendukung Green and Sustainable Energy”. Webinar ini diikuti oleh 100 peserta melalui kanal Zoom dan 90 peserta melalui live youtube streaming dari akun PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan. Webinar ini berlangsung secara kondusif dengan dibuka oleh pewara, Talitha Shauma Fasya Aldi, sekaligus kemudian diserahkan kepada moderator, Bapak Aldi Muhammad Alizar, selaku CEO/Founder PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan. Setelah sesi pembukaan, moderator membacakan aturan tata laksana dan pengenalan para pembicara. Sesi paparan dibuka oleh Bapak Olly Norojono yang membawakan materi terkait Langkah Strategis dalam Pengarusutamaan ESG dalam Korporasi, kemudian diikuti oleh Materi dari Bapak Dahlan Iskan yang dengan pengalaman beliau membawakan materi mengenai Peran Pemerintah dalam Menjawab Tantangan Implementasi ESG. Kedua paparan ini kemudian memantik antusiasme peserta untuk bertanya dan kolom chat mulai ramai dipenuhi dengan pertanyaan peserta. Sebelum sesi tanya jawab dimulai, materi dilanjutkan oleh Bapak Steven Brown yang membawakan topik terkait Potensi Pemanfaatan Sumber Daya Nikel di Indonesia, serta dilanjutkan dengan pemateri terakhir yaitu Bapak Romy Ramadhani tentang Inovasi Teknologi dalam Pengolahan Nikel Terbarukan melalui STAL Technology pada PT. Hydrotech Metal Indonesia. Webinar ini kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang banyak membahas mengenai langkah pengarusutamaan isu ESG khususnya nikel dalam menjawab tantangan penyediaan produk akhir yang lebih hijau dan mampu menjawab isu lingkungan serta sosial yang berkelanjutan.

Langkah Strategis dalam Pengarusutamaan ESG pada Korporasi

Paparan pertama dalam Webinar terbaru PT. Mitra Rekayasa Keberalnjutan dibawakan oleh Bapak Olly Norojono. Beliau membuka bahasan terkait pengembangan ESG dalam konteks investasi berkelanjutan di pasar global yang dipercepat dengan adanya beberapa inisiatif, diantaranya adalah Principles for Responsible Investment atau PRI (2006) dan the Sustainable Development Goals (SDGs).  Investasi ESG menurut beliau dapat memperkuat manajemen risiko, mendorong pertumbuhan ekonomi, hingga memecahkan persoalan sosial dan lingkungan yang ada pada korporasi dan sektor publik. Lingkup investasi ESG pada bahasan ini adalah terkait aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Temua yang beliau sampaikan adalah bahwa para investor dalam konteks global pada saat ini telah menyadari bahwa ESG berkontribusi secara substansial dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, menejemen resiko jangka panjang, dan memperkuat operasional perusahaan serta perusahaan yang menerapkan ESG pada umumnya lebih profitable daripada yang non-ESG. ESG juga mulai mendapat perhatian dair berbagai lembaga rating dan survey yang merefleksikan risiko nilai ekonomi sebuah perusahaan terhadap isu-isu ESG. Beberapa lembaga tersebut diantaranya MSCI, Sustainalytics, Moody’s (Vigeo Eiris), dan S&P ESG.

Baca Juga : Bersinergi dengan PT Mitra Rekayasa Keberlanjutan, AMF menyusun Policy Brief tentang Energi Terbarukan

Materi presentasi kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah strategis dalam mewujudkan pengembangan ESG, termasuk langkah dalam aspek organisasi, strategi, disclosure, dan engagement. Pada bahasan organisasi, dapat dilakukan upaya untuk membentuk cross-functional team untuk menyusun laporan sustainability tahunan, berhubungan dengan ESG rating agency dan penyedia data, dan melaporkan secara periodik kegiatannya ke menejemen dan board. Strategi yang dapat dilakukan dalam mendukung langkah ini adalah melakukan materiality analysis secara kontinyu, yang kemudian dapat dilakukan pengecekan pada konsistensi dan komunikasi sustainability report dalam ranah disclosure, serta Melibatkan lembaga ESG rating dan penyedia data, komunikasikan cerita sukses ESG termasuk melalui media social sebagai bagian dari tahap engagement.

Kemudian setelah paparan dari Bapak Olly Noroyono selesai, dilanjut dengan materi yang dibawakan oleh Bapak Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN tahun 2011-2014 dan penulis harian Disway. Beliau memberikan pemikiran beliau mengenai peran pemerintah dalam menjawab tantangan implementasi ESG. Adapun wisdom yang disampaikan oleh Bapak Dahlan Iskan sebelum webinar ditutup yaitu “Kita mendorong seluruh penemuan baru terutama yang clean karena itulah masa depan kita”. Selanjutnya materi yang disampaikan oleh Bapak Steven Brown selaku Independent Consultant & General Manager of Vale 2013-2020 mengenai topik terkait potensi kreasi nilai dari nikel yang berkelanjutan di Indonesia yang menjadi elemen penting dalam transisi dari penggunaan fosil fuel menjadi renewable energy serta mendukung penggunaan teknologi di masa yang akan datang. Lalu, selanjutnya Bapak Romy Ramadhani selaku Vice President of PT. Hydrotech Metal Indonesia sebagai salah satu pembicara dalam webinar PT Mitra Rekayasa Keberlanjutan (MIREKEL) memaparkan tentang inovasi teknologi ramah lingkungan dalam pengolahan nikel terbarukan, disebut sebagai STAL Technology, yang dikembangkan oleh PT. Hydrotech Metal Indonesia, dalam menjawab tantangan penyediaan produk akhir yang lebih hijau.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *