Sharing Session : Man Power Supply Proyek JGC Akatara

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – PT JGC Akatara adalah kontraktor yang bertanggung jawab dalam membangun pipa gas proyek EPCI Akatara Gas Processing Facility and Sales Gas Pipeline sepanjang 17 km dari site di Desa Bram Itam Raya, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung, Provinsi Jambi menuju metering station di Desa Semau, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung, Provinsi Jambi. Dalam sharing session ini, penulis membagikan pengalamannya selama 10 hari melaksanakan Man Power Supply untuk Proyek JGC Akatara. Berikut adalah pelajaran yang ia dapatkan:

1. Belajar cepat beradaptasi dengan lingkungan baru

Belajar cepat beradaptasi dengan lingkungan baru sangat penting karena akan memungkinkan seseorang untuk berintegrasi dan berinteraksi dengan lingkungan tersebut dengan lebih efektif dan efisien. Dalam banyak kasus, lingkungan baru dapat memberikan tantangan dan peluang yang berbeda dari yang biasa kita temui, dan kemampuan untuk cepat beradaptasi akan memungkinkan seseorang untuk menangani tantangan tersebut dengan lebih baik. Dalam melakukan penyesuaian pada sebuah lingkungan kerja yang baru, diperlukan persiapan mental dan jangan langsung beranggapan bahwa suatu hal sulit, hargai perbedaan budaya dan kebiasaan, jangan ragu untuk bertanya dan jadilah diri sendiri saat berada di lingkungan baru. Berdasarkan dengan uraian dari hal yang harus dipersiapkan dalam beradaptasi pada lingkungan baru, penulis mampu menerapkan hal-hal tersebut dengan berbagai tantangan yang dihadapi serta mengambil pelajaran berharga dari pengalaman ini, yaitu pentingnya adaptasi dengan cepat terhadap lingkungan kerja yang baru untuk meningkatkan kerjasama dengan tim.

2. Analisa kondisi yang terjadi di lapangan

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi

Selain dituntut cepat beradaptasi, diperlukan juga analisis kondisi lapangan yang cepat. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dihadapi khususnya mengenai penolakan masyarakat Desa Parit Lapis terhadap pemasangan pipa gas. Untuk menghadapi permasalahan penolakan masyarakat, diperlukan analisis kondisi lapangan yang mendalam dan cepat. Selain itu, perlu juga dilakukan komunikasi yang intensif dengan masyarakat setempat untuk memahami perspektif mereka terhadap pemasangan pipa gas. Selain itu, penggunaan pendekatan yang lebih persuasif dan edukatif juga dapat membantu meminimalisir penolakan dari masyarakat Desa Parit Lapis.

Baca Juga : Kontribusi Mirekel dalam Implementasi Produksi Berkelanjutan

3. Gerakan gerilya

Permasalahan yang dihadapi mengenai penolakan proyek dari warga membuat tim lapangan memutar otak untuk mengatur strategi. Setelah melakukan diskusi dengan semua anggota tim, strategi yang paling ideal digunakan pada proyek adalah gerakan gerilya dengan cara melakukan pendekatan kepada beberapa tokoh masyarakat sekitar untuk membahas permasalahan yang terjadi dan berdiskusi untuk menemukan jalan keluar bagi pihak proyek dan masyarakat.

4. Upayakan memiliki plan B

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh tim hubungan masyarakat dengan warga sekitar yang dilakukan di Jambi tidak selalu berjalan mulus. Sebagai contoh kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik yang dilaksanakan bagi warga desa Parit Lapis tidak berjalan sesuai rencana karena masyarakat tetap menolak pembangunan pipa gas. Oleh karena itu, tim memutuskan untuk mengganti cara lain dengan melakukan pendekatan secara personal kepada masyarakat Desa Parit Lapis yang menolak dengan tujuan untuk mendapatkan solusi yang menguntungkan sesama pihak dengan memahami pandangan dari beberapa pihak warga desa yang menolak dengan adanya pelaksanaan proyek tersebut.

5. Sosialisasi itu penting

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi

Ketika turun lapangan di Desa Parit Lapis, Jambi, terdapat salah satu peristiwa penting yang terjadi yaitu sosialisasi dan konsultasi publik yang dilakukan dengan tujuan agar warga tidak menolak pemasangan pipa gas. Walaupun hasilnya tidak sesuai rencana, setidaknya dengan pertemuan tersebut membuat pihak proyek mengetahui alasan masyarakat Desa Parit  Lapis menolak yaitu masalah traumatik, sejarah, dan ganti untung lahan.

6. Sabar

Selama kegiatan sosialisasi masyarakat dilaksanakan, terdapat salah satu pelajaran yang dipetik dari sang penulis yaitu cara anggota tim dalam mengelola permasalahan dan selalu bersikap sabar dengan kondisi yang terjadi. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik sempat  berjalan tidak kondusif, namun seluruh anggota tim mampu mendinginkan suasana dan kondisi di lapangan dengan sabar agar tidak terjadi masalah yang lebih besar nantinya.

7. Urgensi menyederhanakan kompleksitas

Alasan yang menyebabkan masyarakat Desa Parit Lapis menolak pemasangan pipa gas bermacam-macam. Selain itu, belum ada titik terang dari permasalahan tersebut. Dengan begitu, seluruh anggota tim mendiskusikan terkait dengan bagaimana cara menyederhanakan suatu masalah dengan harapan secara perlahan dapat menyelesaikan berbagai macam masalah yang terjadi mulai dari tingkatan sederhana sampai dengan masalah yang kompleks.

Baca Juga : Kunjungan Lapangan Penyusunan Catatan Konsep Model Islamic Blended di Sumatera Barat

8. Rayakan kemenangan kecil

Penulis beserta seluruh anggota tim beberapa kali melakukan makan bersama setelah melaksanakan suatu projek. Hal tersebut sangat baik karena mendekatkan antar anggota tim dan meningkatkan semangat kerja.

9. Yang penting adalah mendengarkan

Sosialisasi dan konsultasi publik mengajarkan penulis bahwa mendengarkan keluhan masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Memahami masyarakat menjadi bagian terpenting dalam penyelesaian konflik.

10. Aku (Aktualisasi diri)

Proyek 10 hari di Jambi memberikan pengalaman yang luar biasa bagi penulis, khususnya untuk mengembangkan diri dengan pelaksanaan kegiatan turun langsung ke lapangan untuk menemui masyarakat dan menghadapi permasalahan yang terjadi.

Penutup

Setiap perjalanan yang kita lakukan selalu menawarkan cerita yang berbeda, pengalaman baru, dan pelajaran berharga yang dapat membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik. Kita harus terus berjalan, menjelajahi dunia dan menemukan keajaiban-keajaiban yang belum kita ketahui. Kita tidak pernah tahu apa yang menanti di depan, namun dengan terus berjalan, kita dapat memperoleh wawasan dan pengalaman yang akan memperkaya hidup kita. Oleh karena itu, kita sebagai individu jangan takut untuk mencoba tantangan baru dan teruslah melangkah kedepan melakukan perjalanan yang memberikan kita nilai dan pengalaman yang berharga.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *