Hari Transportasi Berkelanjutan 2025: Kunci Menuju Mobilitas Hijau dan Tangguh

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Hari Transportasi Berkelanjutan Sedunia diperingati setiap tanggal 26 November dan merupakan hari yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendorong transformasi sistem transportasi global menjadi lebih berkelanjutan, ramah lingkungan, aman, dan inklusif. Transportasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan pertumbuhan ekonomi, namun juga menjadi penyumbang utama emisi karbon dan polusi udara. Dengan berbagai tantangan lingkungan dan sosial, pengembangan transportasi berkelanjutan menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim.
Tema Hari Transportasi Berkelanjutan Sedunia tahun 2025 adalah “Mempercepat Peralihan: Membuka Jalan untuk Mobilitas Inklusif dan Tangguh.” Tema ini menekankan pentingnya mempercepat peralihan dari sistem transportasi yang bergantung pada bahan bakar fosil menuju teknologi bersih seperti kendaraan listrik dan bahan bakar hidrogen, serta memperkuat jaringan transportasi publik yang aman, terjangkau, dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan. Hal ini juga mencakup pengembangan infrastruktur yang tahan terhadap dampak perubahan iklim untuk menjaga keberlanjutan sistem transportasi.
Peran Transportasi Berkelanjutan dalam Pembangunan Indonesia

Sumber: VISI NEWS
Di Indonesia, transportasi berkelanjutan menjadi tantangan sekaligus peluang besar. Dengan populasi yang besar dan urbanisasi yang cepat, kebutuhan akan sistem transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sangat mendesak. Pemerintah Indonesia aktif mengembangkan berbagai kebijakan dan inovasi, termasuk digitalisasi sistem transportasi, pengembangan kendaraan listrik, serta peningkatan transportasi umum seperti bus listrik dan LRT untuk memperkecil jejak karbon. Kampanye seperti pemberian layanan transportasi umum gratis di beberapa kota besar bertujuan mengubah perilaku masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: AI & Big Data: Penggerak ESG di Era Digital
Beberapa langkah strategis yang penting dilakukan meliputi:
- Investasi dalam pengembangan transportasi publik yang andal, efisien, dan terintegrasi untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
- Pengembangan infrastruktur bagi pejalan kaki dan pesepeda guna mendorong mobilitas non-motorized yang sehat dan ramah lingkungan.
- Dorongan penggunaan teknologi kendaraan rendah emisi dan energi terbarukan, serta penyediaan fasilitas pengisian kendaraan listrik.
- Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memilih moda transportasi berkelanjutan melalui program edukasi dan insentif.
- Penguatan regulasi dan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan implementasi kebijakan transportasi berkelanjutan berjalan efektif.
Dampak Positif dan Tantangan

Sumber: satu platform
Peralihan ke transportasi berkelanjutan tidak hanya mengurangi emisi karbon dan polusi udara, tetapi juga meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas mobilitas bagi seluruh warga, serta memperbaiki kualitas hidup di perkotaan. Namun, masih terdapat sejumlah tantangan seperti kebutuhan investasi besar, ketimpangan infrastruktur antarwilayah, dan perlunya perubahan budaya masyarakat dalam bertransportasi. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, komunitas, dan publik sangat diperlukan untuk mengatasi hambatan tersebut.
Kesimpulan
Hari Transportasi Berkelanjutan Sedunia 2025 mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat transformasi sistem transportasi menjadi lebih inklusif, tangguh, dan ramah lingkungan. Upaya ini bukan hanya penting untuk mengatasi krisis iklim dan polusi, tetapi juga untuk memastikan bahwa akses transportasi adil dan merata bagi semua lapisan masyarakat. Dengan komitmen bersama dan tindakan konkret, Indonesia dan dunia dapat mewujudkan mobilitas masa depan yang berkelanjutan demi kesejahteraan generasi kini dan mendatang.
Referensi
World Sustainable Transport Day 2025, NGO Feed
Hari Transportasi Berkelanjutan Sedunia, United Nations
Kebijakan Transportasi Berkelanjutan di Indonesia, Kemenhub






