Harapan Baru Bumi dengan Teknologi Berbasis Ramah Lingkungan
PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Teknologi berbasis ramah lingkungan adalah segala bentuk inovasi yang dirancang untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Teknologi ini memanfaatkan sumber daya alam secara efisien, menghasilkan limbah yang minimal, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan. Konsep ini mencakup berbagai aplikasi yang bertujuan untuk meminimalkan polusi, menghemat sumber daya alam, dan meningkatkan efisiensi energi.
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan penggunaan teknologi ramah lingkungan, terutama dalam sektor ketenagalistrikan. Program 35.000 MW ini bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan mendukung ketahanan energi, meskipun sebagian besar masih bergantung pada pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Meskipun batu bara masih mendominasi bauran energi (sekitar 50% hingga 2025), pemerintah berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dengan menerapkan teknologi yang lebih bersih, seperti Clean Coal Technology (CCT) dan High Efficiency Low Emission (HELE).
Salah satu penerapan teknologi ramah lingkungan adalah dengan cara mengelola limbah. Teknologi pengelolaan limbah yang efisien membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui daur ulang dan pengurangan limbah. Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Dalam data yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, ada puluhan juta ton timbulan sampah pada 2022. Ada 63,96 persen sampah yang terkelola dan sisanya 36,04 persen tak terkelola dengan baik.
Sumber foto : Pikiran Rakyat
Sampah rumah tangga menjadi yang tertinggi sumber penghasil limbah yakni sebanyak 38,3 persen, diikuti pasar tradisional 27,8 persen, dan pusat perniagaan 14,4 persen. Berdasarkan jenis, sampah sisa makanan mendominasi yakni 40,7 persen, diikuti sampah plastik 17,8 persen, dan kayu atau ranting atau daun 13,3 persen.
Sumber foto : Pikiran Rakyat
Corporate Marketing Communications & Partnership Plastic Pay Imam Pesuwaryantoro mengungkapkan, Indonesia penghasil sampah plastik kedua setelah China. Namun menurut dia, pengelolaan daur ulangnya masih rendah. Kondisi di lapangan juga menurutnya memprihatinkan, banyak anak kecil yang menjadi pemulung sampah plastik untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kenyataan-kenyataan tersebut menurut Imam, yang membuat pihaknya terjun berinovasi untuk meminimalisir masalah sampah plastik di Indonesia.
Adapun beberapa manfaat yang bisa didapat dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, diantaranya
1. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Sumber foto : timesindonesia.co.id
Penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik dan panel surya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, teknologi ini berperan penting dalam memperlambat laju pemanasan global dan dampak negatifnya.
2. Konservasi Sumber Daya Alam
Sumber foto : KlikHijau
Teknologi ramah lingkungan berfokus pada pengurangan konsumsi sumber daya alam yang tidak terbarukan, contohnya seperti bahan bakar fosil. Dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan dan menerapkan praktik efisien, teknologi ini mendukung keberlanjutan ekosistem dan menjaga keseimbangan lingkungan.
3. Peningkatan Kualitas Udara dan Air
Sumber foto : antaranews.com
Dengan mengurangi polusi dari industri dan transportasi, teknologi ramah lingkungan membantu menjaga kualitas udara dan air. Ini berkontribusi pada kesehatan masyarakat dengan mengurangi risiko penyakit pernapasan dan masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan pencemaran.
4. Efisiensi Energi
Sumber foto : mundoriego.es
Banyak teknologi ramah lingkungan dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi, seperti penggunaan lampu LED dan peralatan hemat energi. Penggunaan energi yang lebih efisien mengurangi beban pada jaringan listrik, sehingga meningkatkan stabilitas pasokan listrik. Ini tidak hanya mengurangi konsumsi energi tetapi juga menurunkan biaya operasional bagi pengguna. Industri yang fokus pada efisiensi energi menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
5. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Sumber foto : timah.com
Polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, seperti asma dan bronkitis dan Beberapa jenis kanker, seperti kanker paru-paru, dikaitkan dengan paparan bahan kimia berbahaya yang dihasilkan oleh industri. Dengan mengurangi paparan terhadap polusi dan bahan kimia berbahaya, teknologi ramah lingkungan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Lingkungan yang lebih bersih berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik.
Baca juga: ENERGI FOSIL : KETERGANTUNGAN YANG MEMATIKAN
Kesimpulan
Pentingnya penerapan teknologi ramah lingkungan dalam mengatasi permasalahan lingkungan di Indonesia. Penggunaan teknologi seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah yang efisien, dan efisiensi energi merupakan langkah konkret untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mencapai keberlanjutan.
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan energi terbarukan, namun masih terdapat tantangan dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Sementara itu, masalah sampah, terutama sampah plastik, menjadi isu mendesak yang memerlukan solusi inovatif.
Penerapan teknologi ramah lingkungan tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kesehatan masyarakat. Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, menghemat sumber daya alam, meningkatkan kualitas udara dan air, serta menciptakan lapangan kerja baru, teknologi ramah lingkungan menjadi kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Referensi
Pangemanan, J.I.H. (2024, Januari 09). Teknologi Ramah Lingkungan dan Contohnya.
Suherman, I. (2023, Agustus 13). Inovasi Teknologi untuk Masalah Sampah Plastik: Membuka Jalan Menuju Masa Depan Berkelanjutan.
P2DPT. (2024). Teknologi Ramah Lingkungan dan Contohnya.