AI: Membantu atau Menggeser Tenaga Manusia?

    PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – AI atau Artificial Intelligence adalah teknologi yang dirancang untuk memungkinkan sistem komputer meniru kemampuan intelektual manusia, seperti belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks secara cepat dan efisien. AI mampu mengambil alih pekerjaan yang bersifat administratif, seperti pengolahan data, manajemen inventaris, pengaturan jadwal, dan entri data. Hal ini membebaskan tenaga kerja manusia dari tugas-tugas sederhana sehingga mereka dapat fokus pada pekerjaan yang memerlukan kreativitas, penalaran, dan pengambilan keputusan strategis.

    AI Sebagai Penggeser Tenaga Manusia?

    Dampak AI terhadap tenaga kerja

    Sumber: TechRadar

    Kemampuannya dalam mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan repetitif yang sebelumnya dikerjakan manusia, seperti di sektor manufaktur, layanan pelanggan, dan administrasi, sehingga mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia pada pekerjaan tersebut. Otomatisasi ini menyebabkan pergeseran besar dalam pasar tenaga kerja, di mana pekerja dengan keterampilan tradisional yang tidak beradaptasi dengan teknologi berisiko kehilangan pekerjaan, sementara perusahaan besar yang mampu mengadopsi AI mendapatkan keuntungan efisiensi dan produktivitas yang signifikan. Dampak ini juga menimbulkan tantangan sosial dan ekonomi, termasuk ketimpangan pendapatan dan kebutuhan mendesak untuk peningkatan keterampilan agar tenaga kerja tetap relevan di era digital.

    Namun, AI juga menciptakan peluang pekerjaan baru di bidang teknologi, seperti pengembangan perangkat lunak, data science, dan keamanan siber, serta mendorong transformasi pekerjaan dengan menggeser fokus manusia ke tugas yang lebih kreatif dan strategis. AI berperan sebagai penggeser tenaga manusia dalam beberapa aspek, tetapi sekaligus menjadi pencipta lapangan kerja baru dan pendorong peningkatan keterampilan tenaga kerja.

    Penciptaan Peluang Baru oleh AI

    Dampak AI terhadap tenaga kerja

    Sumber: Forbes

    Menurut World Economic Forum, hingga tahun 2025, sekitar 97 juta pekerjaan baru akan muncul, terutama di sektor teknologi seperti pengembangan AI, data science, keamanan siber, dan etika teknologi. Profesi baru ini meliputi AI engineer, machine learning specialist, data scientist, hingga konsultan teknologi AI yang bertugas mengembangkan, mengelola, dan mengawasi sistem AI agar berjalan efektif dan etis. Selain itu, AI juga membuka peluang di bidang kreatif dan pemasaran digital dengan bantuan teknologi AI untuk menghasilkan konten berkualitas dan interaktif. Namun, transisi ini menuntut tenaga kerja untuk melakukan reskilling dan upskilling agar mampu beradaptasi dengan perubahan pasar kerja yang semakin digital dan berbasis teknologi, meskipun AI memang menghilangkan beberapa pekerjaan lama, ia juga menjadi pendorong utama lahirnya profesi dan peluang karier baru yang lebih sesuai dengan era digital.

    Tantangan dan Risiko Sosial Pada Penerapan AI

    Dampak AI terhadap tenaga kerja

    Sumber: iSeller commerce

    Tantangan utamanya adalah seperti pengurangan lapangan kerja sehingga meningkatkan risiko pengangguran bagi pekerja dengan keterampilan rendah atau tradisional. Selain itu, terdapat kesenjangan keterampilan digital yang kian melebar, di mana pekerja yang tidak mampu beradaptasi dengan teknologi baru sulit bersaing di pasar kerja modern. Hal ini berpotensi memperbesar ketimpangan ekonomi, karena perusahaan besar yang mampu mengadopsi AI akan mendapatkan keuntungan jauh lebih besar, sementara usaha kecil dan pekerja berpenghasilan rendah terpinggirkan.

    Ketergantungan yang berlebihan pada AI juga menimbulkan risiko gangguan operasional jika terjadi kegagalan sistem atau masalah keamanan. Secara sosial, perubahan ini menuntut adanya kebijakan pemerintah yang responsif, seperti pelatihan ulang tenaga kerja, pengembangan keterampilan baru, serta regulasi yang mengatur penggunaan AI agar dampak negatifnya dapat diminimalkan dan kesejahteraan pekerja tetap terjaga.

    Baca Juga : Inovasi Digital UMKM: Memperkuat ESG demi Pertumbuhan Berkelanjutan

    AI Tidak Sepenuhnya Bisa Menggantikan Manusia

    Dampak AI terhadap tenaga kerja

    Sumber: Nurosoft

    Meskipun mampu mengotomatisasi banyak tugas rutin dan berbasis data, AI masih memiliki keterbatasan dalam memahami konteks, emosi, kreativitas, dan intuisi yang menjadi keunggulan manusia. AI lebih berperan sebagai alat yang mengoptimalkan dan melengkapi kemampuan manusia, bukan menggantikan sepenuhnya, terutama dalam pekerjaan yang membutuhkan pemikiran kritis, empati, dan inovasi. Selain itu, AI sangat bergantung pada data yang diberikan dan tidak memiliki kemampuan untuk berpikir di luar pola yang sudah ada, sehingga peran manusia tetap krusial dalam mengendalikan, mengawasi, dan mengembangkan teknologi ini agar dapat digunakan secara efektif dan etis.

     

    Kesimpulan

    AI berperan sebagai alat yang membantu meningkatkan efisiensi kerja dengan mengotomatisasi tugas rutin, sekaligus menggeser beberapa pekerjaan manusia terutama yang bersifat repetitif. Meski menimbulkan tantangan seperti pengangguran dan kesenjangan keterampilan, AI menciptakan peluang karier baru di bidang teknologi. Karena AI tidak bisa menggantikan kemampuan manusia yang kompleks seperti kreativitas dan empati, kolaborasi antara manusia dan AI serta kebijakan yang tepat sangat penting untuk menghadapi perubahan di dunia kerja.

    Referensi

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. (2025, 7 Januari). Micdash FEB UGM Kaji Dampak Artificial Intelligence terhadap Pasar Tenaga Kerja.

    Eduparx.id. (2025, 6 Januari). Prediksi Tren Perkembangan AI Tahun 2025.

    Narasi.tv. (2024, 3 Desember). Memahami Dampak AI Bagi Dunia Kerja: Antara Penggantian dan Peningkatan Kualitas Kerja.

    PLS FIP Unesa. (2024, 23 Desember). Dampak AI terhadap Lapangan Kerja: Ancaman atau Peluang?

    Kompas.id. (2023, 27 Juni). Dampak AI terhadap Lapangan Usaha di Indonesia.

     

     

    Author

    Similar Posts

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *