Kota Pintar, Lingkungan Hijau: Solusi Urbanisasi yang Berkelanjutan
PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Kota pintar (smart city) dan lingkungan hijau (green environment) menjadi dua konsep yang saling terkait dalam upaya menciptakan solusi berkelanjutan bagi tantangan urbanisasi. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke wilayah perkotaan atau kota besar dengan tujuan untuk menetap dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan penduduk yang pesat di perkotaan, disertai dengan industrialisasi dan modernisasi, telah menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan. Polusi udara, kemacetan lalu lintas, dan hilangnya ruang terbuka hijau adalah beberapa contoh masalah yang sering dijumpai di kota-kota besar.
Konsep “kota pintar” muncul sebagai respons terhadap tantangan-tantangan tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, kota pintar bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga, mengurangi dampak lingkungan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Integrasi elemen-elemen hijau, seperti taman, ruang terbuka hijau, dan sistem transportasi berkelanjutan, menjadi kunci dalam mewujudkan kota pintar yang benar-benar berkelanjutan.
Sumber foto: MMC Kalteng
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), telah meluncurkan program “Gerakan Menuju Kota Cerdas” sejak tahun 2017. Program ini bertujuan untuk mendorong dan membimbing kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dalam mengembangkan konsep smart city yang berkelanjutan.
Dalam kerangka kerja ini, terdapat enam pilar utama yang menjadi fokus pengembangan, yaitu
1. Smart Governance
Sumber foto: Acer Indonesia
Peningkatan Efisiensi seperti penggunaan teknologi informasi memungkinkan pemerintah untuk mengotomatisasi proses administrasi, mengurangi birokrasi, dan mempercepat pengambilan keputusan. Teknologi informasi memungkinkan pemerintah untuk membuka akses publik ke informasi dan data, meningkatkan akuntabilitas, dan mengurangi korupsi.
2. Smart Infrastructure
Sumber foto: Halff
Fokus pada pembangunan infrastruktur yang cerdas dan berkelanjutan, termasuk sistem transportasi, utilitas, dan jaringan komunikasi yang mendukung integrasi teknologi dan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
3. Smart Economy
Sumber foto: Acer Indonesia
Mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi, dengan menciptakan ekosistem yang mendukung bisnis lokal dan menarik investasi. Dengan memanfaatkan teknologi digital, Smart Economy akan mendorong efisiensi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan ekosistem bisnis yang dinamis. Melalui Smart Economy, dapat berupaya untuk memberdayakan UMKM, menarik investasi asing langsung, serta menciptakan lapangan kerja berkualitas.
4. Smart Living
Sumber foto: Onassis Hardware
Sebuah transformasi mendasar dalam cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Melalui penerapan teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data, Smart Living memungkinkan kita untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih dan sehat, akses yang lebih mudah terhadap layanan publik seperti transportasi, energi, dan air bersih, serta peluang yang lebih luas untuk mengembangkan potensi diri melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.
5. Smart People
Sumber foto: Jakarta Smart City – Pemprov DKI Jakarta
Mengembangkan sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi dan inovasi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya digitalisasi. Melalui program-program pelatihan dan sosialisasi yang intensif, kami berharap dapat menciptakan generasi muda yang kreatif, produktif, dan mampu memanfaatkan teknologi untuk memajukan bangsa.
6. Smart Environment
Sumber foto: Tangerang Smart City – Kota Tangerang
Mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi untuk pengelolaan sumber daya alam, pengurangan emisi, dan pengelolaan limbah yang efisien. Melalui enam pilar ini, Kominfo berupaya untuk menciptakan 100 kota cerdas di Indonesia, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital.
Baca juga: TANTANGAN PADA PRAKTIK PENANAMAN SISTEM HIDROPONIK DI LUAR ANGKASA
Kesimpulan
Kota pintar dan lingkungan hijau merupakan dua sisi mata uang yang saling melengkapi dalam menjawab tantangan urbanisasi. Dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan praktik-praktik berkelanjutan, kita dapat menciptakan kota-kota yang tidak hanya cerdas, tetapi juga hijau dan berkelanjutan. Program “Gerakan Menuju Kota Cerdas” yang digagas oleh pemerintah Indonesia merupakan langkah yang tepat dalam mewujudkan visi ini. Namun, keberhasilan implementasi smart city sangat bergantung pada partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat.
Referensi
aptika.kominfo.go.id. (2020). Mengenal Lebih Dekat Konsep Smart City dalam Pembangunan Kota.
aptika.kominfo.go.id. (2023). Sejak 2017 Kominfo Dampingi 251 Kabupaten dan Kota Cetak Kota Cerdas.
aptika.kominfo.go.id. (2021). Lewat Enam Pilar Utama Kominfo Berupaya Hadirkan 100 Smart City.