IISF 2025: Momentum Kolaborasi Global Menuju Indonesia Berkelanjutan

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Di tengah tantangan global seperti krisis iklim, ketimpangan ekonomi, dan ancaman terhadap ketahanan pangan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mempercepat transisi menuju masa depan yang berkelanjutan. Tahun 2025 menandai babak penting bagi Indonesia melalui penyelenggaraan Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025, sebuah forum yang mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai negara, sektor publik dan swasta, hingga komunitas masyarakat sipil untuk membahas solusi konkret bagi keberlanjutan global.
Lebih dari sekadar ajang diskusi, IISF 2025 menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya berkomitmen pada agenda hijau, tetapi juga siap memimpin aksi nyata menuju ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
Meneguhkan Posisi Indonesia di Peta Keberlanjutan Dunia
Sumber: Detik
Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi kedua di dunia dan populasi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memegang peran strategis dalam menentukan arah pembangunan berkelanjutan kawasan. IISF 2025 mempertegas posisi tersebut dengan menghadirkan tema besar “Collaborate for a Sustainable Future”, yang menekankan pentingnya kerja sama lintas batas dan lintas sektor.
Melalui forum ini, Indonesia menunjukkan kemampuannya sebagai hub aksi keberlanjutan regional — pusat di mana ide, inovasi, dan investasi hijau bersatu. Keterlibatan lebih dari 40 negara dan ratusan organisasi internasional memperlihatkan kepercayaan dunia terhadap komitmen Indonesia dalam mewujudkan transisi hijau yang inklusif.
Kolaborasi Lintas Sektor: Dari Wacana ke Aksi Nyata
Sumber: Suara Karya
Salah satu kekuatan IISF 2025 terletak pada keberagaman pesertanya. Forum ini tidak hanya dihadiri oleh pejabat pemerintah dan akademisi, tetapi juga oleh pelaku industri, lembaga keuangan, startup hijau, petani muda, dan komunitas akar rumput. Semua pihak duduk bersama untuk merumuskan langkah konkret yang bisa dilakukan bersama, bukan hanya sekadar menandatangani komitmen simbolik.
Salah satu hasil nyata dari forum ini adalah terbentuknya Platform Investasi Hijau Indonesia (Green Investment Platform) yang mempertemukan investor global dengan proyek-proyek keberlanjutan lokal — mulai dari energi terbarukan, pertanian regeneratif, pengelolaan limbah, hingga konservasi laut. Inisiatif ini diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi hijau dan menciptakan lapangan kerja baru yang ramah lingkungan.
Selain itu, IISF 2025 juga memunculkan kolaborasi baru antar universitas dan startup lingkungan untuk mengembangkan teknologi berbasis sirkular ekonomi. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem inovasi hijau yang berbasis riset dan implementasi di lapangan.
Komitmen Investasi Hijau: Menggerakkan Ekonomi yang Tangguh dan Inklusif
Sumber: konstruksi media
Forum ini menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat ekosistem investasi hijau. Pemerintah bersama mitra internasional meluncurkan berbagai insentif bagi sektor-sektor yang berkomitmen pada prinsip ESG (Environmental, Social, Governance).
Beberapa di antaranya mencakup pembiayaan untuk energi terbarukan, pengembangan kendaraan listrik, pengelolaan hutan lestari, dan proyek karbon biru di wilayah pesisir. Langkah ini sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060, sekaligus menjadi sinyal positif bagi investor global bahwa Indonesia siap menampung investasi yang berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.
Lebih dari itu, IISF 2025 menyoroti pentingnya green financing yang tidak hanya berpihak pada proyek besar, tetapi juga mendukung usaha mikro dan komunitas lokal. Dengan cara ini, transformasi hijau menjadi lebih inklusif — memberi ruang bagi masyarakat untuk menjadi bagian aktif dari solusi.
Langkah Konkret Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Sumber: konstruksi media
IISF 2025 bukan sekadar seremonial atau forum wacana. Berbagai kesepakatan strategis yang lahir dari forum ini mencakup:
- Deklarasi Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pangan Berkelanjutan, yang memperkuat jaringan antara petani, pelaku industri pangan, dan lembaga riset.
- Inisiatif “Blue and Green Economy Alliance”, untuk memperluas kerja sama internasional dalam pengelolaan sumber daya laut dan hutan berkelanjutan.
- Peningkatan Kapasitas SDM Hijau, dengan program pelatihan dan pertukaran pengetahuan bagi generasi muda agar siap menghadapi ekonomi transisi.
Langkah-langkah ini menegaskan bahwa keberlanjutan bukan lagi jargon, tetapi sudah menjadi arah pembangunan yang terukur dan terintegrasi di berbagai level.
Baca Juga : Planetary Health Diet: Pola Makan Sehat yang Menyelamatkan Bumi
Indonesia Sebagai Pusat Aksi Keberlanjutan di Asia Tenggara
Sumber: konstruksi media
Dampak terbesar dari IISF 2025 adalah semakin kokohnya peran Indonesia sebagai pusat kolaborasi keberlanjutan di Asia Tenggara. Berbagai negara kini mulai melihat Indonesia bukan hanya sebagai penerima kebijakan hijau, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam menciptakan solusi global.
Keberhasilan forum ini juga memperkuat diplomasi hijau Indonesia — mempertemukan kepentingan pembangunan dengan kepentingan lingkungan. Dengan semakin banyaknya mitra yang bergabung dalam proyek hijau lintas batas, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi regional sustainability hub yang mampu menyalurkan inovasi, kebijakan, dan pendanaan hijau ke seluruh kawasan.
Kesimpulan
IISF 2025 menandai tonggak baru dalam perjalanan panjang Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau, tangguh, dan inklusif. Forum ini menjadi bukti bahwa keberlanjutan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama antara negara, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil.
Melalui semangat kolaborasi dan aksi nyata, Indonesia menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan sekadar visi jangka panjang — tetapi sebuah perjalanan yang sedang berlangsung, dan IISF 2025 adalah langkah penting dalam mewujudkannya.
Referensi
Indonesia International Sustainability Forum (IISF). (2024). IISF 2024: Strengthening Collaboration for a Sustainable Future. Jakarta: IISF Secretariat.
ASEAN Secretariat. (2024). ASEAN green recovery and sustainable development roadmap 2024–2030. Jakarta: ASEAN Secretariat.
Kementerian Investasi/BKPM. (2024, September). Green investment in Indonesia: Opportunities and progress report. Jakarta: BKPM.
Ministry of Environment and Forestry (KLHK). (2024). Indonesia’s progress towards net-zero emissions 2060. Jakarta: KLHK.
UNDP Indonesia. (2024). Sustainable development and climate resilience in Indonesia. Jakarta: United Nations Development Programme.
Bappenas. (2023). Laporan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2023. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.