ESG Bukan Hanya Sekadar Tren

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Environmental, Social, and Governance (ESG) telah muncul dan berkembang menjadi kerangka kerja penting yang mengarahkan bagaimana perusahaan dan institusi keuangan menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Sejarah ESG dimulai dari gerakan Socially Responsible Investing pada era 1960–1970-an, ketika investor mulai mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dalam keputusan bisnis. Istilah ESG sendiri baru resmi diperkenalkan tahun 2004 melalui laporan Who Cares Wins yang diprakarsai UN Global Compact. Sejak saat itu, ESG berkembang dari sekadar program tanggung jawab sosial perusahaan menjadi kerangka strategis yang memengaruhi kebijakan bisnis dan investasi. Perkembangannya makin pesat pada dekade 2010-an, terutama saat kesadaran global terhadap perubahan iklim dan ketidakadilan sosial meningkat. Di Indonesia, tren ini ditandai dengan kewajiban laporan keberlanjutan yang diterapkan OJK dan BEI, hingga pada 2024 tercatat 94% emiten di Bursa Efek Indonesia sudah menyusun laporan keberlanjutan.

Melihat ke depan, ESG diproyeksikan semakin kuat perannya sebagai standar keberlanjutan global. Regulasi internasional seperti ISSB dan EU Taxonomy akan mendorong perusahaan untuk melaporkan kinerja ESG dengan data yang lebih terukur dan transparan. Investor dan konsumen, terutama generasi muda, semakin memilih perusahaan yang punya komitmen jelas terhadap keberlanjutan. Selain itu, perkembangan teknologi seperti AI, blockchain, dan inovasi energi terbarukan akan mempercepat penerapan ESG di berbagai sektor. Pada 2030, ESG diprediksi bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan syarat mutlak agar perusahaan bisa bertahan dan bersaing di pasar global.

Mengapa ESG Lebih dari Sekadar Tren?

Sumber: freepik

Kesadaran global terhadap isu perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan praktik bisnis yang kurang etis telah mendorong perusahaan untuk mengintegrasikan ESG dalam strategi jangka panjang mereka. ESG bukan cuma alat untuk menilai risiko non-finansial, tetapi juga pencipta nilai berkelanjutan. Perusahaan yang menerapkan ESG dengan baik dapat meningkatkan reputasi, daya saing, dan ketahanan bisnisnya, sekaligus memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Manfaat ESG bagi Perusahaan dan Masyarakat

Sumber: Sah! Indonesia

Implementasi ESG yang efektif meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan, membangun kepercayaan konsumen dan investor, serta mendorong inovasi yang ramah lingkungan dan berorientasi sosial. Dengan kata lain, ESG memungkinkan terciptanya bisnis yang tidak hanya mengutamakan keuntungan finansial, tetapi juga keberlangsungan ekosistem dan kesejahteraan sosial. Hal ini sejalan dengan cita-cita pembangunan berkelanjutan yang menjadi agenda global.

Pentingnya ESG dalam Dunia Modern

Sumber: global citizen

ESG bukan hanya sekadar tren, melainkan sebuah kebutuhan strategis yang mendasari operasional dan investasi bisnis. Regulasi yang semakin ketat, tuntutan transparansi, dan kesadaran konsumen yang tinggi menuntut perusahaan untuk tidak hanya menjalankan bisnis demi keuntungan semata, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Penerapan ESG membantu perusahaan dalam mengelola risiko-risiko non-finansial yang terkait dengan perubahan iklim, isu sosial, dan tata kelola yang buruk, sekaligus membuka peluang bisnis baru melalui inovasi berkelanjutan. Investasi berbasis ESG juga menawarkan nilai jangka panjang yang lebih stabil dan menarik bagi para investor yang semakin memperhatikan keberlanjutan perusahaan yang mereka dukung

Selain itu, ESG meningkatkan reputasi perusahaan di mata pemangku kepentingan—mulai dari konsumen, investor, hingga regulator dan mendorong perusahaan untuk menjalankan praktik bisnis yang lebih efisien, transparan, dan inklusif. Hal ini sangat penting dalam menghadapi dinamika pasar global dan mengantisipasi perubahan regulasi serta preferensi konsumen yang terus berkembang.

Baca Juga : Tantangan ESG di Era Post-Truth

Keterkaitan ESG dengan CSR dan Investasi Berkelanjutan

Sumber: impact labs

Seringkali, ESG dikaitkan dengan CSR (Corporate Social Responsibility). Namun, ESG adalah pendekatan yang lebih holistik dan sistematis dibanding CSR yang biasanya merupakan program filantropi atau tanggung jawab sosial korporat yang terpisah. ESG mengintegrasikan aspek keberlanjutan sejak perencanaan bisnis hingga tata kelola operasional, dan menjadi parameter penting dalam pengambilan keputusan investasi modern oleh institusi keuangan global.

Kesimpulan

ESG (Environmental, Social, and Governance) adalah kerangka penting yang kini menjadi kebutuhan mutlak bagi perusahaan modern untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan, ESG membantu mengelola risiko non-finansial, meningkatkan reputasi, menarik investor, dan membangun kepercayaan konsumen. Implementasi ESG juga mendorong inovasi berkelanjutan dan efisiensi operasional sehingga memperkuat daya saing perusahaan di pasar global yang semakin kompleks. Oleh karena itu, ESG bukan sekadar tren sesaat, melainkan fondasi strategis yang menentukan keberlanjutan dan kesuksesan bisnis jangka panjang.

Referensi

LindungiHutan.com. 2025. “ESG: Pengertian, Kriteria, & 7 Strategi untuk Keberlanjutan

IBM Indonesia. 2024. Sejarah Sosial dan Tata Kelola Lingkungan (ESG)

ESG Update. 2024. Pelajaran Penting dari Sejarah ESG

BINUS Online. 2023. Industrial Sharing: Environmental, Social, Governance.

Republika Online. 2023. Kian Populer, ESG Ternyata Sudah Dimulai Sejak 1960.
Olahkarsa Blog. 2023. “Apa itu ESG? Pengertian, Sejarah dan Manfaatnya bagi Bisnis.

Universitas Bakrie. (2023). ESG: Pengertian dan Hubungannya dengan CSR.

Environment Indonesia. (2023). Mengenal ESG (Environmental, Social, and Governance).