Geothermal Heat Pumps: Keunggulan dan Hambatan Utama yang Dihadapi

Geothermal Heat Pumps

PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan – Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai pengertian, jenis serta langkah-langkah pada Geothermal Heat Pumps (GHP). Teknologi ini juga memanfaatkan suhu stabil yang terdapat di dalam tanah untuk memanaskan atau mendinginkan ruangan dengan efisiensi yang tinggi. Di Indonesia, yang terletak di “Cincin Api Pasifik,” potensi energi geothermal sangat melimpah, menjadikannya sebagai salah satu negara dengan cadangan geothermal terbesar di dunia.

Berdasarkan data yang dirangkum thinkgeoenergy yang dikutip RuangEnergi.com, Indonesia memiliki potensi geothermal yang sangat besar, menjadikannya salah satu negara dengan cadangan energi panas bumi terbesar di dunia. Dengan kapasitas terpasang mencapai 2.356 megawatt (MW), Indonesia menempati peringkat kedua setelah Amerika Serikat dalam hal pemanfaatan geothermal pada tahun 2022. Proyeksi menunjukkan bahwa kapasitas ini akan meningkat secara signifikan, diperkirakan mencapai 5.240 MW pada tahun 2026 dan 6.210 MW pada tahun 2030.

Geothermal Heat Pumps

Sumber foto: Ruang Energi com

 

Berikut beberapa keunggulan dari teknologi Geothermal Heat Pumps (GHT) ini, antara lain.

1. Efisiensi Energi Tinggi

Geothermal Heat Pumps

Sumber foto: seetrum

GHP dikenal memiliki efisiensi energi yang sangat tinggi. Sistem ini dapat menghemat 25% hingga 50% lebih banyak energi dibandingkan dengan sistem pemanas dan pendingin konvensional. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya untuk memanfaatkan suhu stabil di dalam tanah, yang memungkinkan penggunaan energi yang lebih sedikit untuk menghasilkan panas atau dingin yang dibutuhkan.

 

2. Ramah Lingkungan

Geothermal Heat Pumps

Sumber foto: rheem

Salah satu keunggulan terbesar dari GHP adalah dampaknya yang minimal terhadap lingkungan. Sistem ini tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca selama operasionalnya, karena tidak bergantung pada bahan bakar fosil. Dengan demikian, GHP berkontribusi pada pengurangan jejak karbon dan membantu dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

 

3. Biaya Operasional Rendah

Sumber foto: iStock

Meskipun biaya instalasi awal GHP mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan sistem konvensional, biaya operasional jangka panjangnya jauh lebih rendah. Penghematan energi yang signifikan dapat mengurangi tagihan listrik secara drastis, menjadikan GHP pilihan ekonomis dalam jangka panjang.

 

4. Ketersediaan Sumber Energi yang Stabil

Sumber foto: the academic

Energi geothermal bersifat terbarukan dan tersedia sepanjang tahun, baik siang maupun malam, tanpa tergantung pada kondisi cuaca. Ini berbeda dengan sumber energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya atau angin, yang bergantung pada cuaca dan waktu.

 

Namun, meskipun memiliki potensi yang melimpah, pemanfaatan energi geothermal di Indonesia masih tergolong rendah. Saat ini, hanya sekitar 4-5% dari total kapasitas geothermal yang ada yang telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, adapun beberapa hambatan utama yang harus dihadapi, antara lain.

 

1. Biaya Instalasi Tinggi

 

Sumber foto: iStock

Salah satu tantangan terbesar adalah biaya awal yang tinggi untuk instalasi sistem GHP. Biaya ini mencakup pembelian unit dan penggalian tanah, yang dapat menjadi penghalang bagi banyak konsumen.

 

2. Waktu Pengembalian Investasi Lama

Sumber foto: IDN Times

Meskipun biaya operasional lebih rendah, waktu untuk mencapai balik modal investasi seringkali cukup lama, tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi iklim dan penggunaan energi.

 

3. Keterbatasan Pengetahuan dan Sumber Daya Manusia

Sumber foto: jurnalpost

Keterbatasan pengetahuan tentang teknologi ini di kalangan konsumen dan tenaga kerja terampil juga menjadi hambatan dalam adopsi luas GHP. Diperlukan peningkatan pelatihan dan pendidikan untuk mendukung pengembangan teknologi ini.

 

4. Regulasi dan Kebijakan

Sumber foto: gramedia

Proses perizinan yang rumit dan regulasi yang ketat dapat memperlambat pengembangan proyek GHP. Hal ini sering kali menjadi kendala bagi perusahaan dalam memulai instalasi sistem

 

5. Pangsa Pasar Terbatas

Sumber foto: MASERP

Saat ini, pangsa pasar untuk GHP masih terbatas, terutama di negara-negara berkembang. Meningkatkan kesadaran akan manfaat GHP dapat membantu memperluas pangsa pasar ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Geothermal Heat Pumps: Solusi Hemat Energi untuk Pemanasan dan Pendinginan Bangunan

Kesimpulan

Geothermal Heat Pumps (GHP) memiliki potensi yang sangat besar dalam pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Dengan efisiensi energi yang tinggi, dampak lingkungan yang minimal, serta biaya operasional yang lebih rendah dalam jangka panjang, GHP dapat menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat. Namun, tantangan signifikan masih ada, seperti biaya instalasi yang tinggi, waktu pengembalian investasi yang lama, dan keterbatasan pengetahuan di kalangan masyarakat serta tenaga kerja. Selain itu, regulasi yang rumit dan pangsa pasar yang terbatas juga menghambat adopsi luas teknologi ini.

Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan memaksimalkan potensi geothermal Indonesia sebagai sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan langkah-langkah strategis dan peningkatan kesadaran akan manfaat GHP, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya geothermal secara optimal untuk mendukung pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan di masa depan.

 

 

Referensi

tirto.id. (2024). Mengapa Energi Geothermal Dikembangkan di Indonesia?

Kusuma, G. A., Mangindaan, G., & Pakiding, M. (2018). Analisa efisiensi thermal pembangkit listrik tenaga panas bumi lahendong unit 5 dan 6 di tompaso. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 7(2), 123-134.

dunia-energi.com. (2023). Dahsyatnya Potensi Panas Bumi Indonesia dan Peran PGE.

Author

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *